Serabi Kuah Ngampin Ambarawa, Penjualnya Berderet Dipinggir Jalan


Ada yang menarik dengan Kota Kecamatan Ambarawa. Di desa Ngampin, sepanjang jalan Raya Ambarawa-Magelang berderet penjual serabi kuah yang cara membuatnya masih tradisional.

Ngampin adalah sebuah desa di Kecamatan Ambarawa yang masuk dalam wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Terletak di bagian paling barat dari kecamatan tersebut. Bagi anda yang terbiasa melintas Ambarawa lewat jalur kota tentunya sudah tak asing lagi dengan tempat ini.

Jika anda penikmat kuliner tradisional tentunya pandangan mata akan tertuju pada deretan penjual serabi di kanan kiri jalan ketika melintas di desa Ngampin ini. Saat perjalanan dari Semarang ke Yogya atau sebaliknya. Tentunya serabi ini cocok untuk melepas dahaga dan menunda lapar.



Serabi Ngampin Unik Karena Berkuah

Barangkali anda sudah pernah mencicipi Serabi Ngampin. Namun bagi yang belum mungkin akan bertanya, apa yang bikin serabi ini spesial sehingga pengendara maupun penumpang kendaraan bermotor layak untuk beristirahat sambil menikmati serabi Ngampin.

Berbeda dengan serabi Notosuman yang sangat terkenal dan disajikan tanpa kuah. Akan tetapi Serabi Ngampin disajikan dalam mangkuk dan ditambah kuah.

Baca juga: Suka Yang Mana, Serabi Notosuman Gurih Atau Manis?

Apakah Serabi Ngampin Lezat?

Pertanyaan klasik tentang makanan tentu tak terlepas dari pertanyaan seperti ini. Sehingga saya bisa menjawab begini. Apakah anda sedang mencari sesuatu yang menyegarkan. Makanan namun bisa menghilangkan dahaga dan menunda lapar. Jika ini yang anda cari. Serabi Ngampin lezat untuk disantap. Selain itu harganya juga murah. Satu porsi hanya Rp.5000 rupiah, berisi empat serabi kecil. Ada rasa gula merah dan satunya aroma pandan, sedangkan yang original saya belum pernah mencicipi.

Sejarah dan Ulasan Singkat Serabi Ngampin

Ini untuk yang kedua kalinya saya singgah di Ngampin untuk menyantap serabi khas desa ini yang berkuah gurih sedikit manis. Jarum jam sudah menunjukkan sekitar pukul 17.30. Jadi sudah mulai agak gelap. Sebelumnya pernah kesini dengan istri. Waktu itu saya sempat bertanya dengan penjualnya. Tapi orangnya berbeda bukan ibu ini. Dia lebih muda berusia sekitar 30an tahun bernama Sari..

Ini keterangan yang saya dapatkan waktu itu. Orang sudah banyak yang jualan serabi dipinggir jalan Raya Ambarawa-Magelang ketika dia baru lahir. Jadi sudah lama bukan.

Sekarang ada sekitar 70 penjual tergabung dalam sebuah paguyuban yang mengadakan pertemuan rutin. Pertemuan rutin ini juga sebagai ajang pelatihan dan men-standarkan rasa dan cara menyajikan. Dengan tetap mempertahankan cara membuatnya yang masih tradisional. 

Serabi Ngampin sampai sekarang masih dimasak dalam wajan dan tunggu yang terbuat dari gerabah. Sedangkan apinya masih mengandalkan kayu bakar, sehingga rasa khasnya tetap terjaga.



Bahan dasar Serabi Ngampin adalah tepung beras dan santan yang kemudian disajikan dengan tambahan kuah santan yang agak manis. Jadi menurut saya pas manisnya karena kalau kuahnya terlalu manis malahan bisa jadi enek di perut.

Baca juga: Suka Yang Manis? Cobalah Brownies Kukus ini

Penjual Serabi Ngampin juga menyediakan tape ketan yang di bungkus daun. Pembeli bisa mencampurkannya dengan serabi berkuah itu. Namun pengalaman saya sendiri yang telah dua kali makan dan di mangkuk kedua saya tambahkan tape ketan di dua penjual yang berbeda. Rasa tapenya tidak sesuai dengan selera lidah saya. Jadi kalau suatu saat saya kembali mampir ke Ngampin, saya akan pesan serabi tanpa tambahan tape ketan.

Baca juga: Roti Bagelen asli dari Kutoarjo, Purworejo atau Daerah Lain?



Cara tradisional masih dipertahankan dalam membuat Serabi Ngampin.

Serabi yang sudah jadi ditaruh di dalam tempat tertutup ini untuk mengindari debu.

Satu porsi Serabi Ngampin berisi empat serabi kecil.

Inilah yang bisa saya ceriterakan tentang pengalaman menyantap Serabi Ngampin yang berkuah dan menurut saya cukup nikmat rasanya. Jadi jika anda kebetulan lewat di desa Ngampin, Ambarawa. Silahkan istirahat sejenak sambil menikmati serabi khas dari Kecamatan Ambarawa (helloiamaris.blogspot.com).