Arisarmu's Stories - Bagelen merupakan roti kering yang banyak tersebar dan diproduksi di banyak daerah di Indonesia dan populer di kalangan masyarakat.
Kalau ditanya kenapa artikel kali ini mengulas tentang roti bagelen bukan yang lain. Jawabannya: Ide tulisan ini tiba-tiba muncul di pikiran ketika sedang mencari tema yang akan ditulis untuk postingan blog hari sabtu. Seringkali saya baru bisa mempostingkan artikel baru pada malam hari walaupun sebenarnya pengin sekali bisa melakukannya di pagi hari namun seringkali terkendala. Tapi tak apalah yang penting berusaha tetap konsisten update artikel di blog ini.
Foto roti bagelen yang masih saya simpan ternyata bermanfaat juga. Roti ini kami santap beberapa minggu yang lalu. Kapanpun makan roti bagelen terkadang mengingatkanku ke masa lalu ketika masih anak-anak dan masih tinggal dengan orang tua. Bapak (almarhum) ketika suatu hari pulang dari Purworejo atau Kutoarjo (saya lupa karena dua kota itu bersebelahan) pulangnya membawakan buah tangan berupa roti bagelen kering manis bentuknya seperti burger bun yang di potong dua namun ukurannya lebih kecil. Dalam satu bungkus terdiri dari beberapa potong, saya lupa jumlah tepatnya. Walaupun foto diatas berbeda bentuknya namun namanya tetap sama dan rasanya tak jauh beda. Ya kalau mau jujur yang dulu jelas lebih enak.
Dengan komposisi terigu, telur, ragi, garam, gula, mentega, air dan butter cream, roti bagelen ini mempunyai rasa yang enak. Dan sekarang juga ada varian rasa cokelat dan keju selain original. Setahu saya roti kering ini berasal dari Kutoarjo atau Purworejo, dua kota bertetangga di sebelah selatan provinsi Jawa Tengah, karena kalau dapat oleh-oleh dari kedua kota tersebut biasanya ya roti bagelen. Perlu juga diketahui, ada satu kecamatan di Purworejo bernama Bagelen. Namun saya sendiri tak tahu apakah kecamatan itu adalah sentra produksi roti bagelen dan juga apakah ada merek terkenal dari sana. Entahlah.
Mobilitas yang tinggi dari masyarakat dengan membawa skill maupun pengetahuannya masing-masing. menjadikan sulit untuk mengklaim bahwa suatu makanan asli dari daerah ini karena makanan yang sama pun bisa dijumpai dan diproduksi di provinsi lain. Di artikel ini saya tidak bermaksud membahas tentang asal usul suatu makanan atau jajanan, biarlah ahli sejarah yang melakukannya. Yang lebih penting, nikmatilah roti bagelen sebagai teman minum teh maupun kopi yang lezat.
Kalau ditanya kenapa artikel kali ini mengulas tentang roti bagelen bukan yang lain. Jawabannya: Ide tulisan ini tiba-tiba muncul di pikiran ketika sedang mencari tema yang akan ditulis untuk postingan blog hari sabtu. Seringkali saya baru bisa mempostingkan artikel baru pada malam hari walaupun sebenarnya pengin sekali bisa melakukannya di pagi hari namun seringkali terkendala. Tapi tak apalah yang penting berusaha tetap konsisten update artikel di blog ini.
Foto roti bagelen yang masih saya simpan ternyata bermanfaat juga. Roti ini kami santap beberapa minggu yang lalu. Kapanpun makan roti bagelen terkadang mengingatkanku ke masa lalu ketika masih anak-anak dan masih tinggal dengan orang tua. Bapak (almarhum) ketika suatu hari pulang dari Purworejo atau Kutoarjo (saya lupa karena dua kota itu bersebelahan) pulangnya membawakan buah tangan berupa roti bagelen kering manis bentuknya seperti burger bun yang di potong dua namun ukurannya lebih kecil. Dalam satu bungkus terdiri dari beberapa potong, saya lupa jumlah tepatnya. Walaupun foto diatas berbeda bentuknya namun namanya tetap sama dan rasanya tak jauh beda. Ya kalau mau jujur yang dulu jelas lebih enak.
Dengan komposisi terigu, telur, ragi, garam, gula, mentega, air dan butter cream, roti bagelen ini mempunyai rasa yang enak. Dan sekarang juga ada varian rasa cokelat dan keju selain original. Setahu saya roti kering ini berasal dari Kutoarjo atau Purworejo, dua kota bertetangga di sebelah selatan provinsi Jawa Tengah, karena kalau dapat oleh-oleh dari kedua kota tersebut biasanya ya roti bagelen. Perlu juga diketahui, ada satu kecamatan di Purworejo bernama Bagelen. Namun saya sendiri tak tahu apakah kecamatan itu adalah sentra produksi roti bagelen dan juga apakah ada merek terkenal dari sana. Entahlah.
Mobilitas yang tinggi dari masyarakat dengan membawa skill maupun pengetahuannya masing-masing. menjadikan sulit untuk mengklaim bahwa suatu makanan asli dari daerah ini karena makanan yang sama pun bisa dijumpai dan diproduksi di provinsi lain. Di artikel ini saya tidak bermaksud membahas tentang asal usul suatu makanan atau jajanan, biarlah ahli sejarah yang melakukannya. Yang lebih penting, nikmatilah roti bagelen sebagai teman minum teh maupun kopi yang lezat.