Arisarmu's Stories - Oleh-oleh khas kota Surakarta yang lebih populer dengan sebutan kota Solo ini layak dibeli jika anda menyukai camilan yang gurih, manis dan tentunya lezat.
Solo merupakan kota budaya, wisata dan pendidikan sehingga kota ini tak pernah sepi karena mempunyai daya tarik tersendiri yang berbeda dengan kota-kota lainnya di provinsi Jawa Tengah. Di akhir pekan maupun dimusim liburan kota ini kerap menjadi destinasi wisata yang menarik. Sebagian dari mereka menikmati waktu kebersamaan dengan keluarga, seperti menonton film, makan bersama maupun berbelanja. Juga bagi banyak orang, meluangkan liburan di Solo merupakan pilihan yang menyenangkan. Karena wisata budaya yang ditawarkan di kota ini sangat menarik, seperti museum keris, keraton dan pasar Klewer jika ingin berbelanja batik. Dan tentunya buah tangan berupa camilan yang nikmat. Serabi Notosuman merupakan salah satu yang digemari.
Baca juga: Slondok, oleh-oleh lezat dari kecamatan Grabag
Serabi Notosuman terdiri dari dua varian rasa, yaitu putih atau original dan coklat. Menurut tulisan yang tertera di kardusnya bahan pembuatan serabi ini yaitu tepung beras, gula, garam, air, santan. Sedangkan yang rasa coklat ditambah lagi dengan taburan meises. Karena ketika ditaburkan serabi dalam keadaan masih panas, sehingga coklat butiran tersebut meleleh meresap kedalamnya sehingga menghasilkan cita rasa serabi yang manis dengan tetap menyisakan rasa gurih lembut di mulut.
Baca juga: Pie Susu Bali, Tetap Jadi Oleh-oleh Favorit
Walaupun jarak antara Solo dengan Ambarawa hanya 75 km dan bisa ditempuh berkendara sekitar 1 jam 16 menit, namun serabi kedua tempat ini berbeda. Di Ambarawa ada serabi yang terkenal di desa Ngampin dan juga menjadi nama serabi yang berkuah itu. Seperti halnya dengan serabi Solo juga mengambil dari nama jalan Notosuman yang sekarang telah berganti nama menjadi jalan Moh Yamin. Pemakaian nama tempat sebagai nama makanan sepertinya sudah menjadi hal yang biasa, seperti Bakpia Pathuk pun mengambil dari nama sebuah desa yang mempopulerkan bakpia tersebut.
Baca juga: Bakpia Pathok Kacang Hijau dan Ubi Ungu - Yang Mana Seleramu?
Ada dua cara membungkus serabi Notosuman, yang pertama digulung dengan daun pisang dan yang kedua cuma ditaruh di atas daun pisang lalu disusun dan dimasukan ke dalam kardus sehingga mudah di bawa sebagai buah tangan. Serabi original yang putih sedikit lebih murah Rp. 2.600/biji, sedangkan yang coklat Rp. 2.800. Agar bisa mencoba dua rasa yang berbeda, mungkin sebaiknya anda memesan yang campuran sehingga bisa merasakan kelezatan keduanya. Namun ingat ya serabinya harus cepat dimakan karena hanya bertahan sekitar 24 jam saja sebab tak memakai bahan pengawet jadi awan untuk dikonsumsi sebagai camilan yang lezat.
Solo merupakan kota budaya, wisata dan pendidikan sehingga kota ini tak pernah sepi karena mempunyai daya tarik tersendiri yang berbeda dengan kota-kota lainnya di provinsi Jawa Tengah. Di akhir pekan maupun dimusim liburan kota ini kerap menjadi destinasi wisata yang menarik. Sebagian dari mereka menikmati waktu kebersamaan dengan keluarga, seperti menonton film, makan bersama maupun berbelanja. Juga bagi banyak orang, meluangkan liburan di Solo merupakan pilihan yang menyenangkan. Karena wisata budaya yang ditawarkan di kota ini sangat menarik, seperti museum keris, keraton dan pasar Klewer jika ingin berbelanja batik. Dan tentunya buah tangan berupa camilan yang nikmat. Serabi Notosuman merupakan salah satu yang digemari.
Baca juga: Slondok, oleh-oleh lezat dari kecamatan Grabag
Serabi Notosuman terdiri dari dua varian rasa, yaitu putih atau original dan coklat. Menurut tulisan yang tertera di kardusnya bahan pembuatan serabi ini yaitu tepung beras, gula, garam, air, santan. Sedangkan yang rasa coklat ditambah lagi dengan taburan meises. Karena ketika ditaburkan serabi dalam keadaan masih panas, sehingga coklat butiran tersebut meleleh meresap kedalamnya sehingga menghasilkan cita rasa serabi yang manis dengan tetap menyisakan rasa gurih lembut di mulut.
Baca juga: Pie Susu Bali, Tetap Jadi Oleh-oleh Favorit
Walaupun jarak antara Solo dengan Ambarawa hanya 75 km dan bisa ditempuh berkendara sekitar 1 jam 16 menit, namun serabi kedua tempat ini berbeda. Di Ambarawa ada serabi yang terkenal di desa Ngampin dan juga menjadi nama serabi yang berkuah itu. Seperti halnya dengan serabi Solo juga mengambil dari nama jalan Notosuman yang sekarang telah berganti nama menjadi jalan Moh Yamin. Pemakaian nama tempat sebagai nama makanan sepertinya sudah menjadi hal yang biasa, seperti Bakpia Pathuk pun mengambil dari nama sebuah desa yang mempopulerkan bakpia tersebut.
Baca juga: Bakpia Pathok Kacang Hijau dan Ubi Ungu - Yang Mana Seleramu?
Ada dua cara membungkus serabi Notosuman, yang pertama digulung dengan daun pisang dan yang kedua cuma ditaruh di atas daun pisang lalu disusun dan dimasukan ke dalam kardus sehingga mudah di bawa sebagai buah tangan. Serabi original yang putih sedikit lebih murah Rp. 2.600/biji, sedangkan yang coklat Rp. 2.800. Agar bisa mencoba dua rasa yang berbeda, mungkin sebaiknya anda memesan yang campuran sehingga bisa merasakan kelezatan keduanya. Namun ingat ya serabinya harus cepat dimakan karena hanya bertahan sekitar 24 jam saja sebab tak memakai bahan pengawet jadi awan untuk dikonsumsi sebagai camilan yang lezat.