Slondok, Oleh-oleh Lezat Dari Kecamatan Grabag



Arisarmu's Stories - Hari masih pagi, jarum jam menunjukkan pukul lima lewat tiga puluh menit. Mentari pagi dimusim hujan mulai memancarkan warna jingga walaupun sebagian masih berlindung dibalik awan. Suasana minggu pagi yang lenggang, menandai perjalanan kami dari Salatiga menuju Grabag, sebuah kecamatan di wilayah kabupaten Magelang.

Tak rela mata ini terpejam melihat jalan berkelok lereng pegunungan berhias ladang petani luas dan penjual aneka tanaman hias memikat penikmat taman bunga biasa terlihat ketika melintasi jalur Kopeng, terlebih ketika matahari cepat terjaga dari tempat peraduannya, gunung Telomoyo dan Merbabu semakin menebarkan pesonanya.

Sampai tak terasa kendaraan yang kami tumpangi telah berada di depan pasar Ngablak. Petani menurunkan palawija hasil panennya dari mobil bak terbuka. Denyut perekonomian sudah dimulai ketika sebagian besar orang kota masih enggan tuk menyingkap selimut hangat di tubuh. Setelah melewati gapura pertama pasar Ngablak, kami mengikuti mobil pemandu di depan  berbelok ke kanan menuju ke arah Grabag. Kaca jendela mobil kami biarkan sedikit terbuka sehingga tiupan angin dingin leluasa membelai sebagian kulit muka kami. Hawa segar udara pegunungan pun terhirup masuk ke paru-paru kami. yang tak kudapatkan di tempat tinggalku yang sudah terpolusi dengan intensitas tinggi kendaraan bermotor yang lewat didepan rumah serta dialihfungsikannya lahan pertanian menjadi area pemukiman baru merenggut udara sejuk yang dulu kami banggakan. Juga keceriaan beberapa ekor tupai yang dulu terlihat di pagi hari menari diantara ranting pohon kapuk randu dan sesekali melompat ke pohon lainnya dan menggerogoti biji kapas muda tinggal menyisakan kenangan.

Jalanan kecil yang menurun dan sedikit bergelombang membatasi kecepatan laju kendaraan kami, dan lahan pertanian yang luas terhampar di sisi kanan kiri jalan memberi nutrisi sehat bagi mata kami. Ku lihat onggokan pupuk kandang di biarkan di pinggiran jalan yang aromanya sesekali menyusup masuk ke dalam mobil.

Beberapa perempuan desa usia paruh baya berjalan beriringan menyunggi keranjang anyaman bambu berisi kol yang habis dipetik. Itu merupakan sayuran yang mereka tanam selain brokoli, bunga kol, cabai, tomat dan lainnya. Langkah-langkah kaki lincah berbalut wajah ceria mereka menyongsong rejeki di hari itu mengabaikan pagi dingin berembun.

Sedangkan disebelah kanan, gunung Andong nampak elok dan terlihat lebih jelas setelah sinar mentari semakin mencerahkan langit. Inilah satu-satunya gunung setinggi 1.726 mdpl yang pernah kudaki sampai puncak yang seolah merayuku untuk mau mencumbunya sekali lagi.

Gunung Andong di pagi hari

Sekitar jam 06.30 kami akhirnya sampai di tujuan. Empat kendaraan beriringan melaju di jalan Raya Grabag sambil mencari lokasi yang kami tuju, Gereja Kristen  Jawa (GKJ) Grabag Merbabu, untuk mengantar dan mendampingi bapak Pdt. Prasetyawan Koesworo, dalam Tukar Mimbar Sinode serta kelompok koor Voice of Male  (VOM)  mempersembahkan dua lagu pujian.

GKJ Grabag Merbabu

Geliat kota kecamatan ini sudah terlihat di pagi yang sejuk. Lalu-lalang kendaraan meramaikan jalanan, sedangkan penjual jajanan dan sarapan pagi sudah diantri pelanggan. Jauh di depan kami melintas seorang laki-laki tua sambil menyunggi ikatan besar daun bawang segar. Segera kuingat martabak gurih lezat di dekat rumah.

Penduduk lokal bangga dengan berlimpahnya air yang menyembur dari satu sumber mata air disana yang sanggup menopang kebutuhan harian warganya dan bahkan dialirkan untuk warga kodya Magelang.

Seusai mengikuti ibadah pagi, kami dijamu sarapan pagi di gedung serbaguna GKJ Grabag Merbabu dan pulangnya setiap orang mendapat satu bungkus Slondok mentah siap digoreng yang merupakan cemilan khas dari kecamatan Grabag, kabupaten Magelang. Kami hanya bisa membalasnya dengan ucapan terimakasih.

Slondok yang mentah dan yang sudah digoreng


Slondok  merupakan cemilan lezat yang terbuat dari singkong yang dikukus lalu ditumbuk dan dibumbui dengan garam, gula, cabai, bawang putih dan bumbu lainnya, lalu digiling tipis sebelum dijemur kering agar bisa bertahan lama. Setelah itu tinggal digoreng. Sedikit terasa cabainya, manis dan gurih, sangat cocok untuk menemani waktu santai anda di rumah sambil meneguk teh maupun kopi hangat. Aaah sungguh nikmat.