Selat Solo, Wujud Kolaborasi Dua Budaya


Akulturasi dua kebudayaan yang berbeda sudah bukan sesuatu yang asing di bumi pertiwi ini. Malahan unsur dari kebudayaan asing tersebut semakin memperkaya apa yang sudah ada dalam kebudayaan sendiri, termasuk keanekaragaman kuliner lokal. Seperti halnya kelezatan Selat Solo, Steak Eropa yang bercitarasa lokal.

Membuka folder foto lama. Sebenarnya tak terlalu lama, walaupun sudah berganti tahun. Tepatnya tahun yang lalu, 2018. Aku sempat memotret salah satu makanan favoritku ketika menerima undangan hajatan pernikahan.

Entah di daerah lain atau di luar provinsi seperti apa, aku tak tahu. Namun di daerah tempatku tinggal, jika resepsi pernikahan, salah satu menu yang sering disajikan oleh mereka yang sedang mempunyai acara spesial tersebut, kerap menghidangkan Selat Solo

Sudah beberapa kali aku menjumpai makanan ini. Walaupun ada sedikit perbedaan rasa maupun isinya, namun secara umum rasanya terbilang cukup nikmat dilidahku. Lidah yang terbiasa mengecap makanan sederhana dalam keseharian.



Beberapa hari yang lalu mendengar kabar kelahiran seorang putra pertama dari pasangan yang sedang berbahagia. Selamat ya buat kalian berdua dan keluarga besar dengan bertambahnya anggota keluarga baru. Pasangan muda itu bekerja dan tinggal di kota berjuluk Atlas, Semarang.

Baca juga: Soto Sokaraja Sambal Kacang, Kuliner Khas Banyumas

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Masih teringat jelas, di tahun lalu ketika si ibu muda tersebut menjalani tata cara siraman adat Jawa. Itu sehari sebelum resepsi pernikahannya. Di siang hari, sebagian dari kami diundang kerumah semasa gadisnya tuk menyaksikan sebuah prosesi adat yang selayaknya dilestarikan.

Acara diawali dengan menikmati hidangan makan siang yang telah disediakan. Salah satunya adalah Selat Solo. Mungkin jenis makanan yang sudah tak asing lagi bagi kalian. Atau barangkali kalian pun menyukainya dan bahkan kerap menyantapnya.

Menurut informasi dari Wikipedia, Makanan khas kota Surakarta ini lahir dimasa kolonial Hindia Belanda. Pengaruh budaya Barat terlihat disini. Bistik sapi dari daging has luar yang direbus, ditambah dengan beberapa sayuran seperti tomat, selada, buncis, mentimun, serta telur rebus dan kentang. Nampak seperti salad a la Eropa.

Baca juga: Nasi Pecel Apa Yang Kamu Suka?

Penambahan mayones dan kecap Inggris, berpadu dengan citarasa lokal kuah manis Menegaskan Selat Solo pas dilidah orang Jawa penyuka masakan rasa manis. Apalagi ada rasa gurihnya. Sangat nikmat disantap disiang hari saat terik matahari menyengat. Dan menurutku, jika pandai memasaknya makanan ini terasa lezat menyegarkan. Bagaimana pendapat kalian, apakah menyukainya?