Nasi Pecel Apa Yang Kamu Suka?



Entah kenapa saya akhirnya memilih judul diatas untuk artikel di blog ini, walaupun saya sebenarnya sudah pernah berbagi cerita kepada sahabat pembaca tentang pecel sebelumnya, namun lain pedagang lain pula idenya sehingga akan melahirkan cita rasa dan keunikan yang berbeda.

Semasa kuliah dulu, tak terhitung naik travel dari Purwokerto ke Semarang dan akan berhenti istirahat di sebuah restauran di Temanggung. Menu andalan yang kerapkali saya pesan adalah Nasi Pecel. Kenapa? Pernah sih pesan nasi rawon, nasgor dan lainnya yang ga bisa saya sebutin karena lupa hehe.... Sampai akhirnya pilihan menu makan siang tertuju ke Nasi Pecel yang disajikan dengan telur mata sapi dan peyek kacang. Perpaduan yang sempurna menurut saya saat itu, jadinya bikin nagih dan keterusan pesan yang sama ketika singgah di restauran itu.



Lain ceritanya ketika dulu kos di Bendan Ngisor Semarang. Nasi Pecel dan Bakwan yang dipotong-potong jadi menu makan siang favorit saya. Sedangkan waktu terakhir kali mudik ke Purwokerto saya sempatkan menyantap kelezatan Pecel Kecombrang dan Mendoan hangat khas kota yang sering disebut dengan kota keripik itu.

Membicarakan tentang Pecel kayaknya ga ada habis-habisnya ya?
Saya masih ada satu cerita lagi ketika saya ke Semarang untuk menjemput adik ipar saya di bandara. Sengaja saya berangkat lebih awal untuk sekalian mencari bahan tulisan untuk blog ini yang agak berbeda dengan blog saya yang pertama yang link nya ada di widget dibawah (my other blog - Local Food and Tourism Arisarmu).

Pada awalnya saya berencara mengulas tentang Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Museum Jamu Jago yang berlokasi di ruang dan gedung yang sama. Namun sayangnya ketika sampai disana, museum itu tutup dan hanya buka dihari-hari kerja saja.

Namun kekecewaan saya terobati ketika di Jl Setiabudi saya tanpa sengaja menemukan Warung Pecel bu Sumo yang namanya kok mirip ya dengan nama almarhum kakek istri saya, gumanku. Warung yang buka setiap hari dari jam 06.30 - 15.00 nampak cukup ramai dengan pembeli termasuk tiga orang driver GO-JEK yang bersiap mengantar pesanan go food. Saya jadi semakin yakin pasti pecelnya enak nih.



Banyak macam pilihan lauk untuk menemani pecel yang terbuat dari tiga macam sayuran, yaitu bayam, kacang panjang dan taoge dan disiram dengan bumbu kacang yang pas racikannya beserta aneka lauk yang bisa dipilih sesuai selera seperti telur mata sapi, babat, rempelo ati dan lainnya. Saya sih penginnya dengan mangut, tapi sayang sudah habis. Akhirnya pilihan lauk tertuju ke babat. 
Baru pernah saya makan Nasi Pecel Babat, ternyata enak juga loh. Dengan segelas teh tawar, setimpal dengan uang Rp 18.000 yang saya bayarkan.
Sayapun mengambil kesimpulan, ternyata Nasi Pecel cocok dipadukan dengan macam-macam lauk.