Jagung dikenal sebagai salah satu makanan pokok di negeri ini. Namun ada sebagian orang yang suka menyantapnya disela-sela jam makan utama. Direbus maupun dibakar, jagung tetap diminati.
Kelezatan dan manfaat jagung maupun hasil olahannya telah menjadi kebutuhan keseharian. Selain itu, jagung yang berwarna kuning tak hanya dikonsumsi oleh manusia saja, namun juga digunakan sebagai campuran pakan ternak yang penting.
Menurut laman Wikipedia, dalam 100 gram jagung kandungan gizinya sebagai berikut:
* Kalori: 355 kalori
* Protein: 9,2 gr
* Lemak: 3,9 gr
* Karbohidrat: 73,7 gr
* Kalsium: 10 mg
* Fosfor: 256 mg
* Besi: 2,4 mg
* Vitamin A: 510 SI
* Vitamin B1: 0,38 mg
* Air: 12 gr
Namun setelah jagung diolah menjadi bermacam jenis makanan, maupun dalam bentuk tepung, saya tak tahu berapa kandungan gizinya.
Jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan jenis tanaman yang sering dijumpai ditanam pada area pegunungan maupun daerah yang beriklim sejuk. Walaupun di tempat yang cukup panas tanaman ini bisa tumbuh dengan baik asalkan cukup unsur hara di dalam tanah dan ketersediaan air, sehingga akar bisa berkembang dengan baik.
Baca juga: Jagung Bakar, Nikmatnya Wisata Pegunungan
Dulu semasa kecil ketika saya masih tinggal dengan orangtua di Purwokerto, pernah menanam beberapa pohon jagung di halaman belakang rumah. Walaupun tak terlalu luas, namun halaman belakang rumah semasa kecil telah memberikan banyak cerita. Asyiknya ketika memetik tongkol jagung langsung dari pohonnya.
Dari beberapa olahan jagung, selain dibuat perkedel jagung maupun untuk pelengkap sayur asem, saya pun menyukai jagung bakar dan jagung rebus. Kalau rasa mana yang lebih enak dari dua yang disebut terakhir. Saya pun jadi bingung menjawabnya.
Baca juga: Api Unggun dan Kebun Jagung - Kisah Gagal ke Puncak Gunung Slamet
Ketika hari senin kemarin saya makan jagung rebus, saya jadi berubah pikiran. Sebelumnya, kupikir jagung bakar, apalagi yang sudah diolesi bumbu, rasanya jauh lebih nikmat dibandingkan dengan jagung rebus. Namun setelah merasakan jagung rebus muda dengan tongkol yang kecil, rasanya empuk dan manis. Jadi mungkin tergantung dari jenis jagungnya ya? Kalau jagungnya bagus, diolah apapun pasti menghasilkan makanan yang lezat.
* Karbohidrat: 73,7 gr
* Kalsium: 10 mg
* Fosfor: 256 mg
* Besi: 2,4 mg
* Vitamin A: 510 SI
* Vitamin B1: 0,38 mg
* Air: 12 gr
Namun setelah jagung diolah menjadi bermacam jenis makanan, maupun dalam bentuk tepung, saya tak tahu berapa kandungan gizinya.
Jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan jenis tanaman yang sering dijumpai ditanam pada area pegunungan maupun daerah yang beriklim sejuk. Walaupun di tempat yang cukup panas tanaman ini bisa tumbuh dengan baik asalkan cukup unsur hara di dalam tanah dan ketersediaan air, sehingga akar bisa berkembang dengan baik.
Baca juga: Jagung Bakar, Nikmatnya Wisata Pegunungan
Dulu semasa kecil ketika saya masih tinggal dengan orangtua di Purwokerto, pernah menanam beberapa pohon jagung di halaman belakang rumah. Walaupun tak terlalu luas, namun halaman belakang rumah semasa kecil telah memberikan banyak cerita. Asyiknya ketika memetik tongkol jagung langsung dari pohonnya.
Dari beberapa olahan jagung, selain dibuat perkedel jagung maupun untuk pelengkap sayur asem, saya pun menyukai jagung bakar dan jagung rebus. Kalau rasa mana yang lebih enak dari dua yang disebut terakhir. Saya pun jadi bingung menjawabnya.
Baca juga: Api Unggun dan Kebun Jagung - Kisah Gagal ke Puncak Gunung Slamet
Ketika hari senin kemarin saya makan jagung rebus, saya jadi berubah pikiran. Sebelumnya, kupikir jagung bakar, apalagi yang sudah diolesi bumbu, rasanya jauh lebih nikmat dibandingkan dengan jagung rebus. Namun setelah merasakan jagung rebus muda dengan tongkol yang kecil, rasanya empuk dan manis. Jadi mungkin tergantung dari jenis jagungnya ya? Kalau jagungnya bagus, diolah apapun pasti menghasilkan makanan yang lezat.
Namun menurut kalian, lebih enakan mana sih, jagung rebus atau jagung bakar?