Ini Rekor-Rekor Paling Wow Dunia di Museum MURI Indonesia - Semarang

Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mencatat berbagai prestasi putra-putri Indonesia di bidang keahlian masing-masing yang didukung oleh perusahaan Jamu Jago Semarang.

Setelah melihat sejumlah prestasi yang telah ditorehkan oleh anak bangsa di MURI, patutlah kita bangga sebagai bangsa Indonesia. Mencatat dan mendokumentasikan semua prestasi itu sangatlah penting. Sehingga bisa memberi motivasi terhadap generasi penerus agar tetap semangat dan terus bekerja keras menggapai impian untuk memajukan negeri tercinta ini.

Alamat Galeri MURI

Untuk bisa menginformasikan tentang rekor-rekor nasional maupun dunia oleh putra-putri Indonesia yang telah dicatat dan didokumentasikan, MURI telah membuka dua galeri di dua kota besar. Dan seminggu yang lalu saya berkesempatan berkunjung ke galeri MURI yang di Semarang.

1. Galeri MURI Jakarta

Mall of Indonesia LG Floor, Kelapa Gading,
Jakarta 14240

Jam buka: Senin - Minggu 10.00 -20.00


2. Galeri MURI Semarang

Jalan Perintis Kemerdekaan 275
Semarang 50132

Jam buka: Senin - Jumat 09.00 - 16.00
Gratis tiket masuk.




Visi dan Misi MURI

VISI
Mengobarkan semangat kreatifitas dan kebanggaan nasional dari segenap komponen masyarakat Indonesia. Menjadikan Indonesia bangsa yang besar, berdiri tinggi, duduk sama rendah, setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

MISI
Mencatat dan mendokumentasikan beragam prestasi superlatif putra-putri Indonesia di bidang keahlian masing-masing. Menjadi sarana pencatat sejarah yang menginspirasi profesionalisme dan integritas generasi penerus.



Sejarah Berdirinya MURI

Sebagai perusahaan jamu tertua di nusantara, Perusahaan Jamu Jago berniat untuk turut menyumbangkan sesuatu yang berharga bagi bangsa dan negara. Ini merupakan wujud ungkapan semangat pengabdian kebudayaan.

Sehingga pada tanggal 27 Januari 1990 di kawasan perindustrian Jamu Jago Srondol, Semarang, didirikan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Museum ini diresmikan oleh dua Menteri Koordinator Republik Indonesia, Menko Kesra Soepardjo Rustam dan Menko Polkam Soedomo. Sedangkan Ketua PMI, Ibnu Sutowo dan Gubernur Jawa Tengah, Ismail turut menyaksikannya.

Menurut penuturan mbak Yuli, seorang wanita ramah yang memberi saya buku profil Jamu Jago dan MURI ketika saya sedang melihat-lihat rekor yang terpajang di galeri ini, begini cerita awal berdirinya museum MURI: 

Jaya Suprana, pemilik yang merupakan generasi ketiga dari Perusahaan Jamu Jago, dahulu pernah mengajukan pencatatan rekor-rekor yang telah dibuat oleh putra-putri Indonesia ke The Guinness Book of World Records. Namun usaha itu ternyata sia-sia karena tidak ada tanggapan yang positif dari mereka.

Pada akhirnya memunculkan sebuah ide untuk mencatat sendiri rekor-rekor tersebut. Sambutan dari masyarakat yang sangat luar biasa turut menumbuhkan semangat untuk terciptanya rekor-rekor baru. Bahkan sampai level dunia, sehingga nama MURI pun lalu berkembang menjadi Museum Rekor-Dunia Indonesia.

Dengan tercatat dan terdokumentasikan rekor-rekor tersebut, sekarang kita boleh berbangga  sebagai bangsa Indonesia yang ternyata bisa berprestasi seperti bangsa-bangsa lain.


"Kata Jaya Suprana", kekayaan budaya jangan sampai hilang atau diambil orang.

Ini merupakan kunjungan saya yang ketiga kalinya ke Museum MURI yang berada satu lokasi dengan kawasan perindustrian Jamu Jago. Kalau dari arah Ungaran berada di sebelah kiri jalan. Jika anda berkendara, lihat Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong yang berada disebelah kanan jalan. Dari situ jaraknya hanya sekitar 4.8 km, jadi kalau sudah melewati Pagoda itu pelan-pelan saja ya. Di pagar luar tandanya ada banyak patung-patung jago kecil. Namanya saja Jamu Jago hehehe.

Baca juga: Pagoda Buddhagaya Semarang, Gratis Tiket Masuk Buka Sampai Malam

Oh iya waktu saya kedua kalinya kesini tak bisa masuk karena tiap hari sabtu dan minggu tutup. Jadi harap diingat ya jangan datang kesini pas akhir pekan, nanti anda bakalan kecewa. Juga kalau mau datang rombongan dalam jumlah banyak harus reservasi sebelumnya, jadi pihak MURI ada persiapan.

Ketika datang, saya melapor ke petugas satpam dan mengutarakan maksud kedatangan saya. Galeri MURI berada di lantai kedua. Setelah menaiki tangga akan disambut oleh sederetan foto pendiri dan pemilik Perusahaan Jamu Jago dari generasi pertama.

Mulai dari sini, saya memasuki tiap ruangan searah jarum jam. Sebagian dari rekor-rekor yang ada dipajang dalam bentuk foto maupun karikatur di ruangan-ruangan ini. Ada beberapa pengunjung yang saat itu berada disana. Namun tidaklah banyak. Atau mungkin wisata ke museum sudah kurang diminati ya, saya kurang tahu. Padahal masih liburan sekolah loh.




Klasifikasi Rekor MURI

> Klasifikasi Rekor
1. Rekor Indonesia
2. Rekor Dunia

> Klasifikasi Rekoris
1. Perorangan
2. Korporasi
3. Yayasan Sosial
4. Pemerintahan

> Kriteria Rekor
1. Rekor Perdana : Rekor yang pertama dalam bidangnya masing-masing
2. Rekor Superlatif : Rekor yang bersifat "paling" dan dapat diukur secara kuantitatif
3. Rekor Unik dan Langka : Rekor yang mempunyai keistimewaan khusus

Kategori Rekor MURI

1. Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup
2. Seni dan Budaya
3. Perintis dan Penemuan
4. Ekonomi dan Industri
5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
6. Olahraga dan Kesehatan

Statistik Rekor MURI

1. Seni dan Budaya 25%
2. Ekonomi 13%
3. Kemanusiaan 11%
4. Industri 10%
5. Olahraga 8%
6. Penemuan 8%
7. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 8%
8. Kesehatan 7%
9. Perintis 6%
10. Lingkungan Hidup 2%

Agar diketahui, jika ingin memecahkan rekor yang sudah ada terlebih dahulu, syaratnya harus bisa melebihi minimal 10 persen dari pencapaian sebelumnya. MURI hanya mencatat dan mendokumentasikan saja. Jadi semua biaya ditanggung oleh peserta.




Inilah Sebagian Rekor Yang Ada di Galeri MURI Semarang

Perlu anda ketahui ada deretan rekor nasional dan dunia yang terpampang di galeri ini. Mulai dari Susi Susanti dari cabang bulu tangkis yang berhasil meraih emas Indonesia pertama di ajang olimpiade, minum kopi oleh peserta terbanyak (50.000 peserta), Lampion Naga terpanjang (143 meter), pagelaran Ondel-ondel terbanyak (250 Ondel-ondel) dan masih banyak lainnya.

Masjid dan Gereja di lokasi terdalam dari permukaan tanah. Kedua tempat ibadah ini berada di kawasan P.T. Freeport Indonesia. Masjid Jami Baabul Munawwar dan Gereja Oikumene Soteria di bangun di kedalaman 1.760 meter dari permukaan tanah.

H Sutiyoso adalah Gubernur DKI Jakarta yang menjabat pada masa pemerintahan lima Presiden: Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarno Putri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Museum Jamu Jago juga berada di lokasi yang sama dengan Museum MURI. Ruangannya bersebelahan. Disini anda bisa melihat macam-macam bahan pembuatan jamu dan alat-alat tradisional tempo dulu untuk membuat jamu. Tentu saja disini anda akan mencium aroma jamu.


Museum Jamu Jago

Tak terasa saya sudah berada di museum MURI selama satu setengah jam. Mengunjungi galeri ini jadi tahu rekor-rekor yang ada dari ribuah rekor yang telah dicatat maupun didokumentasikan oleh MURI.

Apa sih keuntungannya jika bisa memecahkan rekor atau tercatat rekornya oleh MURI? Tentunya baik ya kalau pencapaian seseorang atau kelompok masyarakat dihargai, sehingga akan membangkitkan motivasi untuk lebih maju lagi. Dan dunia luar pun akan semakin mengakui kemampuan dari putra-putri Indonesia.

Dari segi pariwisata akan sangat bagus guna mempromosikan suatu obyek wisata sehingga lebih dikenal luas. Karena akan dicatat dan didokumentasikan oleh MURI, antusias masyarakat akan tinggi untuk datang dan menyaksikannya. Begitu juga media masa, baik online, cetak maupun elektronik yang akan meliput dan memberitakannya (helloiamaris.blogspot.com).