Jika suatu saat sandal atau sepatu anda rusak, cuma ada dua pilihan, pertama langsung buang saja ke tong sampah dan beli yang baru, dah beres kan. Alternatif kedua, dilihat kerusakannya, jika masih memungkinkan bisa direparasi ke tukang sol sepatu, kan lumayan bisa lebih menghemat uang.
Pertamakali mengenal profesi ini ketika ku kucil, ada tetangga yang berprofesi begini. Sering melihat di depan rumahnya yang bersebelahan dengan sungai kecil tak jauh dari pemakaman umum, ketika mau berangkat atau pulangnya (aku lupa), terlihat dua buah kotak kayu kecil berwarna kusam karena seringnya terpapar terik matahari berisi semua perlengkapan sol sepatu ditaruh di depan rumah yang tak mempunyai teras.
Lelaki pendiam dengan anak banyak itu setiap hari keliling mencari nafkah untuk keluarganya sambil berharap banyak di jalan yang dilaluinya ada orang yang membutuhkan jasanya. Salut sekali melihat perjuangannya untuk keluarga, sampai diusia senjanya, kehidupan bapak itu terlihat bahagia setelah anak perempuan tertuanya bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Brunai dan mendapatkan bos yang baik hati, sehingga bisa mengirimkan uang secara rutin kepada kedua orangtua dan adik-adiknya untuk memperbaiki rumah dan memberi modal usaha jualan makanan.
Setelah sekian lama, ternyata profesi sebagai tukang sol sepatu dan sandal tetap ada dan dijalani oleh sebagian masyarakat sebagai mata pencaharian utama di tengah kerasnya kehidupan. Jadi terbukti masih ada solusi bagi mereka yang mau berusaha, bekerja keras, tak mudah putus asa dan tangguh melalui serangkaian kegagalan. Dan beruntung sekarang mereka tak perlu lagi berjalan keliling menawarkan jasa reparasi karena bisa menempati sebuah lapak walaupun kecil namun di tempat keramaian, misalnya di pasar.
Panggil saja Nur, saya lupa nama lengkapnya, seorang lelaki berbadan ramping berusia sekitar 35 tahun yang telah sepuluh tahun menggeluti pekerjaan sebagai tukang sol sepatu dan sandal berlokasi di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga di jalan Jenderal Soedirman.
Lokasi lapaknya yang mini terletak persis di belakang bangunan besar Pasar Loak, yaitu setelah pintu keluar gedung itu. Mengemper di samping kiri kios penjual pakaian yang siangnya harus tahan bermandi sinar matahari yang sebagian sinarnya mengenainya.
Ada sebuah meja kayu sederhana yang diatasnya dia taruh beberapa sepatu, sandal dan perlengkapannya, sekalian sebagai penanda ke orang yang lewat bahwa tempat itu terima jasa reparasi sepatu dan sandal. Sedangkan Nur sendiri duduk diatas disebuah kotak kayu yang terpasang gembok untuk menyimpan semua perlengkapannya.
Ada sedikit atap untuk mengurangi teriknya sinar matahari di siang hari dan menahan cipratan air hujan di musim penghujan. Berhadapan denganya ada lapak penjual batu akik dan barang-barang lainnya yang entah apa jenisnya aku tak terlalu perhatian.
Baca juga:
> Melihat Montir men-Tune Up (service) Sepeda Motor
> Petugas Kamar Mayat, Profesi Serem Butuh Nyali Selangit
> Penjual Sayur Keliling, Menjemput Rezeki di Pagi Hari
> Usaha Reparasi Jok Sepeda Motor - Modal Keberanian itu Penting
Nur yang tak banyak bicara terlihat cekatan mengganti sol sepatu yang sudah berlobang, maupun memperbaiki sandal yang jepitannya sudah mau putus bahkan yang putus dengan imbalan yang wajar, jadi tak perlu kawatir anda akan dikenai ongkos reparasi tinggi, cuma jam bukanya saja yang tak tentu. Bisa jam 10.00, bisa kurang atau lebih, tergantung dia lah maunya berangkat jam berapa hahaha. Karena beberapa kali aku kesana masih belum datang. Paling menjamin kalau kesana siang menjelang sore, sebelum jam 16.00 karena para pedagang Pasar Loak mulai berkemas-kemas pulang pada jam itu (helloiamaris.blogspot.com).
Pertamakali mengenal profesi ini ketika ku kucil, ada tetangga yang berprofesi begini. Sering melihat di depan rumahnya yang bersebelahan dengan sungai kecil tak jauh dari pemakaman umum, ketika mau berangkat atau pulangnya (aku lupa), terlihat dua buah kotak kayu kecil berwarna kusam karena seringnya terpapar terik matahari berisi semua perlengkapan sol sepatu ditaruh di depan rumah yang tak mempunyai teras.
Lelaki pendiam dengan anak banyak itu setiap hari keliling mencari nafkah untuk keluarganya sambil berharap banyak di jalan yang dilaluinya ada orang yang membutuhkan jasanya. Salut sekali melihat perjuangannya untuk keluarga, sampai diusia senjanya, kehidupan bapak itu terlihat bahagia setelah anak perempuan tertuanya bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Brunai dan mendapatkan bos yang baik hati, sehingga bisa mengirimkan uang secara rutin kepada kedua orangtua dan adik-adiknya untuk memperbaiki rumah dan memberi modal usaha jualan makanan.
Setelah sekian lama, ternyata profesi sebagai tukang sol sepatu dan sandal tetap ada dan dijalani oleh sebagian masyarakat sebagai mata pencaharian utama di tengah kerasnya kehidupan. Jadi terbukti masih ada solusi bagi mereka yang mau berusaha, bekerja keras, tak mudah putus asa dan tangguh melalui serangkaian kegagalan. Dan beruntung sekarang mereka tak perlu lagi berjalan keliling menawarkan jasa reparasi karena bisa menempati sebuah lapak walaupun kecil namun di tempat keramaian, misalnya di pasar.
Panggil saja Nur, saya lupa nama lengkapnya, seorang lelaki berbadan ramping berusia sekitar 35 tahun yang telah sepuluh tahun menggeluti pekerjaan sebagai tukang sol sepatu dan sandal berlokasi di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga di jalan Jenderal Soedirman.
Lokasi lapaknya yang mini terletak persis di belakang bangunan besar Pasar Loak, yaitu setelah pintu keluar gedung itu. Mengemper di samping kiri kios penjual pakaian yang siangnya harus tahan bermandi sinar matahari yang sebagian sinarnya mengenainya.
Ada sebuah meja kayu sederhana yang diatasnya dia taruh beberapa sepatu, sandal dan perlengkapannya, sekalian sebagai penanda ke orang yang lewat bahwa tempat itu terima jasa reparasi sepatu dan sandal. Sedangkan Nur sendiri duduk diatas disebuah kotak kayu yang terpasang gembok untuk menyimpan semua perlengkapannya.
Ada sedikit atap untuk mengurangi teriknya sinar matahari di siang hari dan menahan cipratan air hujan di musim penghujan. Berhadapan denganya ada lapak penjual batu akik dan barang-barang lainnya yang entah apa jenisnya aku tak terlalu perhatian.
Baca juga:
> Melihat Montir men-Tune Up (service) Sepeda Motor
> Petugas Kamar Mayat, Profesi Serem Butuh Nyali Selangit
> Penjual Sayur Keliling, Menjemput Rezeki di Pagi Hari
> Usaha Reparasi Jok Sepeda Motor - Modal Keberanian itu Penting
Nur yang tak banyak bicara terlihat cekatan mengganti sol sepatu yang sudah berlobang, maupun memperbaiki sandal yang jepitannya sudah mau putus bahkan yang putus dengan imbalan yang wajar, jadi tak perlu kawatir anda akan dikenai ongkos reparasi tinggi, cuma jam bukanya saja yang tak tentu. Bisa jam 10.00, bisa kurang atau lebih, tergantung dia lah maunya berangkat jam berapa hahaha. Karena beberapa kali aku kesana masih belum datang. Paling menjamin kalau kesana siang menjelang sore, sebelum jam 16.00 karena para pedagang Pasar Loak mulai berkemas-kemas pulang pada jam itu (helloiamaris.blogspot.com).