Petugas Kamar Mayat, Profesi Serem Butuh Nyali Selangit


Image source: Pixabay.com

Jika berbicara tentang pekerjaan di rumah sakit, biasanya yang terbesit di pikiran adalah pekerjaan sebagai seorang dokter, perawat, ahli gizi, apoteker ataupun staf bagian administrasi. Namun pernahkah anda membayangkan bekerja di kamar jenazah? 

Ini adalah profesi yang tidak populer yang tak pernah diidamkan oleh orang kebanyakan, bahkan bagi mereka yang sangat butuh pekerjaan pun bisa juga akan berpikir seribu kali untuk menerima pekerjaan tersebut. Sehingga layaklah kita apresiasi pada mereka yang telah mengabdikan hidupnya untuk mengurusi jenazah dengan suka cita dalam kondisi apapun, mulai dari mayat yang masih baru, sudah busuk bahkan yang tubuhnya sudah hancur karena korban kecelakaan ataupun bunuh diri. Pokoknya ngeri deh, butuh nyali selangit.

Di sebuah rumah sakit, kamar mayat atau Instalasi Pamulasaran Jenazah  biasanya terletak di bagian paling ujung atau terpisah agak jauh dengan ruangan yang lainnya sehingga tak mengherankan jika tempatnya terlihat semakin serem, apalagi di malam hari, sehingga tidak sedikit orang yang takut melintas didekatnya.

Sedangkan fungsi dari kamar mayat, yang sebenarnya adalah sebuah bangunan dengan beberapa ruangan yang masing-masing mempunyai fungsinya sendiri, seperti ruang kantor, kamar mandi, kamar untuk memandikan jenazah, kamar untuk mendandaninya atau setelah dimandikan dibalut dengan kain kafan yang tentunya disesuaikan dengan agama atau keyakinan yang dianut oleh si almarhum semasa hidupnya.

Jenazah hanya dimandikan disini jika ada permintaan dari pihak keluarganya. Sedangkan ruangan lainnya ada yang khusus untuk menyimpan keranda, ruangan ini yang menurut saya paling kelihatan horror sekali. Ketika mendekat bulu kuduk terasa berdiri semua. Kalau lemari tempat pendingin mayat saya sendiri belum pernah melihatnya, mungkin di bagian lain atau hanya ada di rumah sakit yang besar.



Ketika pasien di ruang perawatan sudah dinyatakan meninggal secara medis namun menurut prosedur tidak boleh dibawa langsung ke Instalasi Pamulasaran Jenazah, sekitar satu jam atau lebih saya lupa. Ini untuk tindakan pencegahan seandainya dia ternyata hanya 'mati suri', kejadian yang pernah diberitakan di media masa.

Dan setelah melampaui waktu tersebut namun tidak ada perubahan pada pasien yang telah dinyatakan meninggal itu, lalu baru bisa dibawa oleh petugas dengan membawa Surat Keterangan Kematian (SKK) dari dokter menuju ke kamar mayat dan kemudian jenazah diterima oleh petugas di bagian kamar mayat.

Ketika pihak keluarga akan mengambil (membawa pulang), seorang petugas akan mengisi berita acara pengambilan jenazah oleh keluarga. Dan pihak keluarga pun diwajibkan menandatangani juga. Kemudian jenazah dibawa pulang dengan ambulance.

Bisa anda bayangkan betapa berat dan tentunya serem kan bekerja di kamar mayat.Sehari-hari mengurusi jenazah, memandikan, juga menjahit anggota tubuh yang rusak karena korban kecelakaan agar tubuhnya terlihat lebih baik dan tidak semakin menambah duka pihak keluarga yang ditinggalkan. Belum cerita-cerita super horror yang kerap dialami oleh petugas di instalasi ini yang sehari-harinya berada di yang sama termasuk ketika mendapat giliran shift malam.

Saya pernah mengalami hal menggelikan yang juga serem. Dulu ketika saya masih berumur belasan tahun, ayah tetangga meninggal dunia di rumah sakit karena sakit. Sebagai seorang purnawirawan TNI Angkatan Laut ketika sakit dirawat di sebuah rumah sakit tentara sampai akhirnya meninggal.

Bertiga, termasuk anak laki-lakinya, kami menjemput jenazah di rumah sakit tersebut. Waktu itu hari sudah malam, saya lupa jamnya namun belum terlalu larut. Akan tetapi kamar mayat pastilah tempatnya mojok sendiri. Petugas yang berjaga waktu itu sedang mempersiapkan segala keperluan, jadi kami bertiga langsung masuk kamar mayat itu dan menuju kesebuah ruangan yang ada dua jenazah yang tubuhnya sudah dililit kain selimut tipis berwarna coklat.

Setelah yakin dan tanpa keraguan langsung kami angkat salah satunya dan di bawa ke ruang sebelahnya yaitu tempat untuk memandikan jenazah. Ada meja untuk menaruh jenazah terbuat dari beton semen. Semoga ini jangan terulang pada kalian ya. Ternyata setelah kami buka. Mayatnya salah, itu jenasah orang lain, berarti yang satunya yang tadi disebelahnya. "Kok tadi tak dilihat dulu mukanya," gumanku dalam hati.

Lalu cepat-cepat kami kembalikan lagi dan mengambil jenazah sesungguhnya untuk kami mandikan. Setelah selesai dimandikan, petugas kamar mayat datang dengan mobil ambulance, kain kafan dan keranda. Ternyata pekerjaan di Instalasi Pamulasaran Jenazah sungguh berat, pekerjaan banyak dan karyawannya kayaknya masih sedikit. Ada yang berminat? (helloiamaris.blogspot.com).