Helloiamaris - Jenis usaha yang dijamin banyak pembelinya adalah yang berhubungan dengan kebutuhan pokok sehari-hari seperti sayuran dan lauk-pauk, sehingga profesi sebagai penjual sayuran inipun telah dijalani oleh sebagian orang baik yang membawanya dengan sepeda motor maupun mobil pick up.
Ada empat penjual sayuran mobil yang biasa saya lihat, satu didekat rumah turun sedikit tak sampai 500 m yang menempati halaman parkir di depan deretan kios yang masih belum buka, didekatnya yang masih satu lokasi juga ada penjual jajanan sehingga lengkaplah tempat itu ramai dengan pembelinya setiap paginya. Satu atau dua mobil dan beberapa sepeda motor yang di parkir di pinggir jalan serta para pembeli yang berkerumun merupakan pemandangan rutin bagi saya ketika mengantar anak sekolah. Penjual sayur ini sudah mangkal setiap harinya sejak jam 05.30 WIB. Dan menjelang siang si penjual sayuran itu akan pindah jualan di tempat lain. Beginilah rutinitas hariannya. Sedangkan yang tiga lainnya mangkal di tempat yang berbeda. Dari ketiganya hanya ada satu penjual perempuan.
Kehadiran mereka tentunya sangat menggembiran bagi warga sekitar sehingga tak perlu repot pergi ke pasar tradisional walaupun dari segi harga ada perbedaan, namun jika ke pasar hanya berbelanja sedikit tentu saja bukan pilihan yang ekonomis, kecuali kalau memang niat untuk belanja banyak untuk persediaan satu minggu atau jika akan ada suatu hajatan tentunya pergi berbelanja ke pasar akan lebih banyak menghemat.
Mobil pick up yang digunakan untuk berjualan sayuran diatur sedemikian rupa. Ada susunan rak, yang paling atas tempat untuk menaruh sayur-sayuran yang berdaun hijau seperti kangkung, bayam, sawi, sedangkan dibagian bawah ditaruh kol, kacang panjang, gambas, wortel, ketimun dan lainnya termasuk lauk pauknya, seperti tahu, tempe, ayam, ikan. Sedangkan yang ringan seperti kerupuk terlihat tergantung. Sehingga jualannya terlihat komplit. Penjual sayuran keliling inipun menjual beberapa macam jajanan, namun menurutku itu titipan orang saja sehingga dia tak akan rugi jika tak sampai habis terjual. Cuma sayangnya tak menghiraukan unsur kesehatan karena ada beberapa jenis jajanan yang tak dibungkus, atau dibiarkan terbuka. Bisa anda bayangkan misalnya ketika mobil itu berpindah tempat dengan membawa tahu isi goreng atau jajalan lainnya dalam keadaan terbuka dan terkena debu selama dalam perjalanan maupun ketika mangkal menanti pembeli tentunya tidak higienis kan.
Jenis usaha ini harus siap berbelanja pagi-pagi sekali di pasar tradisional untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Mungkin paling lambat mereka sudah harus ada di pasar jam tiga pagi dan setelah berbelanja seluruh kebutuhannya, kemudian si penjual sayuran menuju ke tempat dia biasa mangkal untuk menjualnya kembali. Selain mendapatkan keuntungan dalam bentuk uang, dia juga mendapat keuntungan dalam bentuk sayuran maupun lauk-pauk. Inilah enaknya berjualan sayuran keliling, namun yang bikin rugi adalah jika banyak pelanggannya yang suka berhutang sehingga perputaran modalnya akan terganggu.
Ada empat penjual sayuran mobil yang biasa saya lihat, satu didekat rumah turun sedikit tak sampai 500 m yang menempati halaman parkir di depan deretan kios yang masih belum buka, didekatnya yang masih satu lokasi juga ada penjual jajanan sehingga lengkaplah tempat itu ramai dengan pembelinya setiap paginya. Satu atau dua mobil dan beberapa sepeda motor yang di parkir di pinggir jalan serta para pembeli yang berkerumun merupakan pemandangan rutin bagi saya ketika mengantar anak sekolah. Penjual sayur ini sudah mangkal setiap harinya sejak jam 05.30 WIB. Dan menjelang siang si penjual sayuran itu akan pindah jualan di tempat lain. Beginilah rutinitas hariannya. Sedangkan yang tiga lainnya mangkal di tempat yang berbeda. Dari ketiganya hanya ada satu penjual perempuan.
Kehadiran mereka tentunya sangat menggembiran bagi warga sekitar sehingga tak perlu repot pergi ke pasar tradisional walaupun dari segi harga ada perbedaan, namun jika ke pasar hanya berbelanja sedikit tentu saja bukan pilihan yang ekonomis, kecuali kalau memang niat untuk belanja banyak untuk persediaan satu minggu atau jika akan ada suatu hajatan tentunya pergi berbelanja ke pasar akan lebih banyak menghemat.
Mobil pick up yang digunakan untuk berjualan sayuran diatur sedemikian rupa. Ada susunan rak, yang paling atas tempat untuk menaruh sayur-sayuran yang berdaun hijau seperti kangkung, bayam, sawi, sedangkan dibagian bawah ditaruh kol, kacang panjang, gambas, wortel, ketimun dan lainnya termasuk lauk pauknya, seperti tahu, tempe, ayam, ikan. Sedangkan yang ringan seperti kerupuk terlihat tergantung. Sehingga jualannya terlihat komplit. Penjual sayuran keliling inipun menjual beberapa macam jajanan, namun menurutku itu titipan orang saja sehingga dia tak akan rugi jika tak sampai habis terjual. Cuma sayangnya tak menghiraukan unsur kesehatan karena ada beberapa jenis jajanan yang tak dibungkus, atau dibiarkan terbuka. Bisa anda bayangkan misalnya ketika mobil itu berpindah tempat dengan membawa tahu isi goreng atau jajalan lainnya dalam keadaan terbuka dan terkena debu selama dalam perjalanan maupun ketika mangkal menanti pembeli tentunya tidak higienis kan.
Jenis usaha ini harus siap berbelanja pagi-pagi sekali di pasar tradisional untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Mungkin paling lambat mereka sudah harus ada di pasar jam tiga pagi dan setelah berbelanja seluruh kebutuhannya, kemudian si penjual sayuran menuju ke tempat dia biasa mangkal untuk menjualnya kembali. Selain mendapatkan keuntungan dalam bentuk uang, dia juga mendapat keuntungan dalam bentuk sayuran maupun lauk-pauk. Inilah enaknya berjualan sayuran keliling, namun yang bikin rugi adalah jika banyak pelanggannya yang suka berhutang sehingga perputaran modalnya akan terganggu.