Melihat Montir men-Tune Up (Service) Sepeda Motor



Kendaraan bermotor pun layaknya seperti manusia yang perlu dirawat, jika dibiarkan kinerjanya akan menurun dan lama-lama akan mengalami kerusakan. Sehingga  tidak bisa digunakan lagi. 

Sepeda motor adalah sarana transportasi yang paling banyak dimiliki orang karena harganya yang lebih murah dan juga biaya perawatannya yang terjangkau. Bengkel sepeda motor baik dealer resmi atau bukan ada dimana-mana sehingga banyak pilihan untuk men-tune up atau men-service sepeda motor secara berkala agar tunggangan tetap awet. Bagi seorang montir pekerjaan ini merupakan suatu rutinitas harian.



Standard Operating Procedure (SOP) tiap bengkel bisa berbeda, namun untuk menangani tune up atau service secara garis besar sama. Untuk sepeda motor non-matic, seorang montir pertama-tama melepas tebeng di kanan kiri sepeda motor sehingga bagian mesin terlihat dengan jelas dan tak terhalang sehingga mudah untuk ditangani.

Diawali dengan menempatkan tempat penampungan oli bekas dari wadah plastik lalu membuka bagian bawah mesin sehingga oli mengalir, ini dilakukan jika pemilik kendaraan menghendaki oli diganti. Sambil menunggu oli lama mengalir habis, karburator dilepas dan dibersihkan terlebih dahulu dengan bahan bakar yang diambil dari sepeda motor itu. Dan ada bagian tertentu yang disemprot dengan kompresor agar bersih dan tidak terjadi penyumbatan.

Setelah karburator bersih dan terpasang lagi, mesin disemprot dengan kompresor agar oli lama benar-benar menetes habis. Lalu bagian bawah ditutup, kemudian oli bekas yang tertampung di  buang ke dalam drum besar yang dikhususkan untuk menampung oli bekas sehingga tempatnya terlihat kotor hitam karena ada bekas sisa tetesan oli.

Setelah itu baru mesin diisi dengan oli yang baru. Kemudian busi dilepas dan dibersihkan kalau masih bagus dipakai lagi. Kemudian filter angin dibersihkan. Kalau sepeda motor masih memakai aki basah. Di periksa air akinya dan bila kurang akan ditambah air aki. Sesekali sang montir juga menstarter motor intuk memastikan apa ada gangguan lain. Kemudian rem depan dan belakang diperiksa termasuk kekencangan rantai.



Jika ada gangguan, si pemilik sepeda motor biasanya akan bilang ke montirnya sebelum sepeda motor di tune up. Tapi seandainya pun sipemilik kendaraan tidak bilang, si montir biasanya akan memberitahukan kepada si pemilik kendaraan jika ada permasalahan pada sepeda motor tersebut, jika menghendaki akan diperbaiki atau diganti onderdilnya. Pilihan onderdil pun ada dua alternatif, yang bermerek atau yang biasa yang tentunya harganya jauh berbeda. Namun ada kalanya onderdil yang biasa pun cukup bagus sehingga bisa menghemat pengeluaran.

Setelah semua dirasa sudah baik, si montir menutup bagian sepeda motor. Kalau melihat cara kerjanya, cekatan sekali tak butuh waktu lama. Dan yang terakhir si montir akan mencoba mengendarai sepeda motor itu agar semakin yakin bahwa kendaraan roda dua itu sudah dalam kondisi baik, nyaman dan aman untuk dikendarai.
(helloiamaris.blogspot.com)