Arisarmu's Stories - Bagi anda yang tak terbiasa sarapan terlalu awal apalagi jika harus mengkonsumsi sepiring nasi beserta lauknya mungkin baru membayangkan saja sudah terasa mual. Akan tetapi tubuh pun butuh asupan energi sehingga bisa menunjang aktifitas dengan semestinya. Kue pukis bisa jadi pilihan sarapan yang ringan.
Pukis merupakan salah satu jajanan tradisional yang populer di kalangan masyarakat karena harganya yang terjangkau dan mudah didapat mulai dari penjual di pasar tradisional, kaki lima, maupun toko roti besar dengan beragam rasa tergantung bahan isiannya dan tentunya juga harganya.
Seperti yang dilansir oleh Wikipedia, kue tradisional khas Indonesia ini cara pembuatannya relatif simpel, yaitu adonan yang terbuat dari telur, gula pasir, tepung terigu, ragi dan santan yang kemudian dituangkan kedalam cetakan setengah bulat yang sudah diolesi dengan margarine sehingga tidak lengket, kemudian dipanggang di atas api. Proses pembuatannya cukup menarik untuk dilihat. Setelah adonan yang dipanggang terlihat mulai mengembang lalu diatasnya ditaburi coklat butir, kacang giling kasar, kacang dengan coklat butir, potongan keju kecil, atau selai nanas maupun strawberry tergantung dari selera pembeli. Lalu ditutup sebentar.
Ketika saya sedang memikirkan postingan apa ya untuk mengisi hari jumat ini, besyukur sekali ketika istri dan adik perempuannya yang sedang berlibur di rumah kami pulang dari pasar pagi. Yaitu pasar yang buka pagi-pagi sekali untuk membeli sayuran dan daging ayam yang harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan penjual sayuran di mobil yang mangkal di dekat rumah untuk persediaan beberapa hari sehingga bisa lebih mengemat pengeluaran. Pulangnya mereka membawa dua kotak pukis dengan taburan coklat, coklat kacang dan keju. Satu biji seharga Rp. 1.500. Sudah lama sekali saya tidak makan kue pukis ini karena penjualnya hanya jualan pagi dan kalau sudah agak siang sedikit biasanya jualannya sudah habis terbeli.
Sebenarnya rasa pukisnya tak terlalu spesial, sedikit agak keras kurang empuk ketika dingin namun lumayanlah buat mengganjal perut di pagi hari. Dan bagi anda yang tak sempat sarapan karena terburu-buru waktu atau mungkin karena tak terbiasa sarapan terlalu awal. Sarapan pukis mungkin bisa menjadi solusi yang cukup mengenyangkan.
Seperti yang dilansir oleh Wikipedia, kue tradisional khas Indonesia ini cara pembuatannya relatif simpel, yaitu adonan yang terbuat dari telur, gula pasir, tepung terigu, ragi dan santan yang kemudian dituangkan kedalam cetakan setengah bulat yang sudah diolesi dengan margarine sehingga tidak lengket, kemudian dipanggang di atas api. Proses pembuatannya cukup menarik untuk dilihat. Setelah adonan yang dipanggang terlihat mulai mengembang lalu diatasnya ditaburi coklat butir, kacang giling kasar, kacang dengan coklat butir, potongan keju kecil, atau selai nanas maupun strawberry tergantung dari selera pembeli. Lalu ditutup sebentar.
Ketika saya sedang memikirkan postingan apa ya untuk mengisi hari jumat ini, besyukur sekali ketika istri dan adik perempuannya yang sedang berlibur di rumah kami pulang dari pasar pagi. Yaitu pasar yang buka pagi-pagi sekali untuk membeli sayuran dan daging ayam yang harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan penjual sayuran di mobil yang mangkal di dekat rumah untuk persediaan beberapa hari sehingga bisa lebih mengemat pengeluaran. Pulangnya mereka membawa dua kotak pukis dengan taburan coklat, coklat kacang dan keju. Satu biji seharga Rp. 1.500. Sudah lama sekali saya tidak makan kue pukis ini karena penjualnya hanya jualan pagi dan kalau sudah agak siang sedikit biasanya jualannya sudah habis terbeli.
Sebenarnya rasa pukisnya tak terlalu spesial, sedikit agak keras kurang empuk ketika dingin namun lumayanlah buat mengganjal perut di pagi hari. Dan bagi anda yang tak sempat sarapan karena terburu-buru waktu atau mungkin karena tak terbiasa sarapan terlalu awal. Sarapan pukis mungkin bisa menjadi solusi yang cukup mengenyangkan.