Sego (Nasi) Jagung, Kuliner khas Salatiga Cocok Buat Sarapan


Menu sarapan di Salatiga tergolong unik dan berbeda dengan daerah lainnya. Anda bisa memilih sesuai dengan selera, mulai dari bubur sambal tumpang, soto ayam bahkan sego jagung.

Apakah anda pernah mendengar tentang sego jagung atau bahkan pernah mencicipinya? Jawabannya bisa beragam ya tergantung dimana kalian berdomisilli saat ini maupun pengalaman dimasa silam. Mungkin menyantap jagung halus sebagai pengganti nasi merupakan hal yang tak biasa bagi sebagian orang. Tapi ini tak berlaku bagi mereka yang tinggal di Salatiga.

Namun ini juga tak bisa menjadi suatu kesimpulan bahwa orang Salatiga pasti menyukai sarapan sego jagung. Kita pun tahu bahwa selera tiap orang pun pasti berbeda-beda. Saya mengenal kuliner yang satu ini sejak menetap di kota mungil ini. Bersyukur saya dikaruniahi lidah yang cepat beradaptasi dengan beragam jenis masakan, sehingga bisa menikmatinya. 


Sego jagung merupakan makanan tradisional yang murah. Dengan bermodalkan Rp. 2.500, anda akan mendapatkan seporsi sarapan yang tak biasa anda konsumsi, tentunya mengenyangkan di perut dan rasanya cukup memuaskan. Ini menurut pendapat saya pribadi loh. Selain itu nasi jagung dikatakan memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan nasi putih.

Satu porsi terdiri dari, nasi jagung dengan lauk berupa sayuran yang dikukus atau direbus. Yaitu kol, bayam, sawi dan adas. Namun sayuran ini pun tak bisa jadi patokan karena tiap penjual mungkin akan berbeda. Ketika terakhir saya membeli, sayurannya hanya berupa adas dan sawi. Tapi pernah berupa sawi, kol dan bayam. Mungkin menyesuikan dengan bahan-bahan yang tersedia di pasar.

Selain sayuran tersebut, ditambahkan juga urap kelapa, yaitu parutan kelapa yang dibumbui dengan garam, bawang putih dan gula merah lalu dikukus atau disangrai. Ditambah dengan sambal dan peyek teri. Kebayang enaknya kan?




Banyak dijumpai penjual sego jagung di Salatiga, baik yang mangkal maupun yang menjajakannya secara berkeliling dari rumah kerumah. Ada satu penjual yang dekat dari rumah kami, pagi hari sebelum jam 07.30 dia berjualan di rumah sebelum berjualan di pasar. Kalau lagi kepingin, kami belinya pagi, dibungkus dimakan dirumah sebelum si ibu penjual berangkat kepasar. Selain itu sego jagung juga nikmatnya buat sarapan. Kalau buat makan siang saya nggak pernah berselera.