Ini Manfaat dan Informasi Penting yang didapat di Soropadan Agro Expo 2019



Ekspor komoditas hortikultura dan hasil olahannya berbasis digital sebagai cara efektif untuk meningkatkan neraca perdagangan dan lebih menyejahterakan petani.

Di era digital sekarang ini adalah suatu kemudaratan jika petani Indonesia hanya sebagai penonton atau obyek saja. Dengan memanfaatkan teknologi informasi akan memperbesar peluang mereka untuk maju. Harga jual produk pertanian akan jauh lebih menguntungkan jika langsung menjual ke konsumen. Memotong matai rantai dari hulu ke hilir. Sehingga biaya pemasaran akan lebih efisien. Pemerintah daerah dan Kementrian Pertanian (Kementan) bertindak selaku fasilitator, membantu para petani meningkatkan kualitas produksi dan pemasarannya.

Hari minggu 7 Juli yang lalu saya berkunjung ke Soropadan Agro Expo 2019. Event ini dimulai dari tanggal 4 Juli sampai dengan 8 Juli 2019. Antusias berbagai lapisan masyarakat untuk datang sangat tinggi sehingga cukup memacetkan arus kendaraan yang melintas jalur Ambarawa - Magelang atau sebaliknya.

Saya datang tepat jam 11.00. Parkiran khusus sepeda motor penuh, sedangkan pengunjung yang menggunakan kendaraan roda empat sampai memarkir kendaraan mereka di pinggir jalan. Semakin siang jumlah pengunjung yang berdatangan semakin bertambah. Pengunjung masuk dengan gratis, hanya membayar biaya parkir.



Tema Soropadan Expo 2019

Korporasi Petani dan integrasi teknologi informasi menuju Petani semakin sejahtera.

Tempat Penyelenggaraan

Pusat Pelayanan Agribisnis Petani (PPAP) Agro Center Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Tujuan

Memperkenalkan pasar pertanian dengan Teknologi Informasi (TI) terhadap masyarakat terlebih lagi kepada para petani maupun pelaku UKM agar lebih meningkatkan kesejahteraan mereka.

Aplikasi Penunjang

1. Aplikasi www.agrojowo.biz

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mengembangkan aplikasi yang berbasis android ini untuk membantu para petani dalam memasarkan produknya, sehingga mereka bisa mencatatkan hasil panen yang bisa dilihat oleh calon konsumen. Sedangkan para pelaku UKM di provinsi ini bisa mempostingkan olahan hasil pertanian, perikanan dan peternakan. Sehingga informasi penting seputar produk pertanian maupun hasil olahannya yang dibutuhkan pasar lokal maupun ekspor dapat diperoleh.

2. Aplikasi i-MACE

Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports (i-MACE) atau Peta Komoditas Ekspor indonesia diluncurkan oleh Kementrian Pertanian (Kementan) yang berisi semua informasi tentang ekspor semua komoditas pertanian yang ada di Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian Seluruh Indonesia.

Aplikasi ini sangat membantu pemerintah provinsi untuk mengetahui potensi ekspor di wilayahnya, sehingga bisa mengupayakan secara maksimal agar komoditas yang ada di daerah tersebut bisa menembus pasar ekspor. Manfaaat lainnya yaitu mendorong pembangunan pertanian berskala ekspor yang punya nilai ekonomis tinggi.




Soropadan Agro Expo 2019 diikuti oleh 35 kabupaten/kota madya se-Jawa Tengah. Jadi cukup banyak juga stan yang ada. Tiap stan berusaha secara maksimal mempromosikan produk hortikultura maupun hasil olahannya kepada pengunjung. 




Sebagai pengunjung, tentu saja event ini sangat bermanfaat karena menambah pengetahuan dan wawasan saya tentang teknologi informasi yang mulai diterapkan untuk memasarkan produk-produk pertanian, perikanan maupun peternakan di Provinsi Jawa Tengah.

Ada beberapa hasil pertanian dan peternakan maupun olahannya yang menarik perhatian saya. Juga asyiknya jalan-jalan di area Pusat Pelayanan Agribisnis Petani (PPAP) Agro Center Soropadan yang menurut penuturan seorang pekerjanya seluas 6-7 hektar. Kisah itu akan saya tulis di artikel-artikel berikutnya. Semoga semua ini bermanfaat bagi anda sekalian (helloiamaris.blogspot.com).