Arisarmu's Stories - Rasanya bercerita tentang Lombok tak pernah ada habisnya padahal saya waktu di sana hanya 12 hari saja, namun masih ada cerita yang masih belum saya tuliskan di blog, termasuk di blog ini yang saya tulis dalam bahasa Indonesia maupun blog satunya yang satu tulis dalam bahasa Inggris. Bukan untuk maksud bergaya-gaya loh, itu hanya sekedar untuk melatih kemampuan menulis saya dalam bahasa Inggris jadi harap maklum jika masih ada kekurangannya karena saya bukanlah seorang native speaker atau pembicara asli, saya tetaplah orang Indonesia.
Nasi goreng merupakan makanan yang sangat populer di negeri ini yang penggemarnya tak memandang status sosial maupun usia. Menu ini dijual mulai dari hotel bintang lima, sampai ke pedagang kaki lima dengan harga yang bervariasi, dari yang sangat mahal, sedang bahkan murah. Dalam rumah tangga pun sisa nasi sering dimanfaatkan untuk membuat nasi goreng, bahkan banyak yang menggemarinya karena nasi sudah kering jadi tidak lengket.
Sebagai penyuka nasi goreng bisa kebayang kan bagaimana penasarannya kalau di Lombok ada nasi goreng seafood yang rasanya dijamin bikin lidah bergetar. Bagaimana mencarinya, Lombok kan sebuah pulau jelas sangat jauh lebih luas dari kota Mataram, ibukota dari provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Yang dimaksud yaitu nasi goreng seafood di Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan. Begini ceritanya.
Waktu itu Wulan, adik ipar saya, masih bekerja di Hotel Vila Ombak. Sebagai karyawan dia mendapat kartu makan yang bisa digunakan untuk memilih makanan apapun di hotel itu dengan hanya dikenakan harga 20 % dari harga jual makanan itu. Intinya hanya untuk mengganti ongkos produksi saja. Wulan malah jarang menggunakan kartu makan itu, seringnya malah di pinjam oleh teman-temannya. Jadi ketika saya bermalam di Gili Trawangan, saya pun berkesempatan makan gratis dengan kartu itu hahaha. Apapun memang enak kalau dapat yang gratisan, apalagi nasi goreng seafood yang lezat ini. Jujur saja lah hahaha.
Setelah menikmati pop corn dan secangkir cappuccino di Blue Beach Bar, kami berjalan menuju ke restaurant yang terletak tak jauh dari bar itu. Kami memilih duduk di luar disamping kolam renang dengan penerangan sebuah lilin yang ditaruh di atas meja kayu. Angin laut terasa menyentuh di kulit. Lokasi hotel memang menghadap ke pantai.
Baca Juga:
> Secangkir Capuccino Hangatkan Malamku di Gili Trawangan
> Mengintip Kehidupan Malam di Gili Trawangan, Lombok
Setelah menikmati pop corn dan secangkir cappuccino di Blue Beach Bar, kami berjalan menuju ke restaurant yang terletak tak jauh dari bar itu. Kami memilih duduk di luar disamping kolam renang dengan penerangan sebuah lilin yang ditaruh di atas meja kayu. Angin laut terasa menyentuh di kulit. Lokasi hotel memang menghadap ke pantai.
Baca Juga:
> Secangkir Capuccino Hangatkan Malamku di Gili Trawangan
> Mengintip Kehidupan Malam di Gili Trawangan, Lombok
![]() |
Restaurant Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan |
Wulan memesan iga panggang dan minumnya saya lupa hehehe, sedangkan saya memesan strawberry juice dan tentunya yang saya tunggu-tunggu Nasi Goreng Seafood yang berisi potongan udang dan cumi-cumi. Nasi gorengnya dicetak dan diatasnya ada telur mata sapi. Disajikan juga dengan beberapa udang goreng, sambal dan acar, satu iris timun dan tomat serta krupuk. Jadi komplitlah. Mengenai rasanya? Ini adalah nasi goreng terenak yang pernah saya rasakan. Walaupun ini hanyalah pendapat pribadi karena setiap orang kan punya selera yang berbeda. Dan saya pun hanya ingin bicara jujur apa adanya.