Sarapan Kupat Sayur dan Memori Jl Adiyaksa Purwokerto



Setiap orang tentunya mempunyai kisah tersendiri di masa lalunya. Bisa tentang sesuatu yang membahagiakan, lucu, bahkah ada yang sampai menyedihkan sekali. Memori tersebut ada yang masih terekam kuat dalam ingatan dan sebagian orang mungkin sudah mulai melupakannya.Namun terkadang satu kejadian kecil bisa membangkitkan kenangan tersebut.

Artikel kali ini masih melanjutkan kisah kulineran, atau wisata kuliner bermodal cepak hehehe, di Jalan Adiyaksa Purwokerto. Saya lebih suka makanan tradisional Indonesia bisa jadi alasan yang tepat juga kan. Sehingga artikel di blog saya pun banyak tentang makanan buat orang berkantong tipis seperti saya ini. Sebelumnya di jalan ini saya sudah mencicipi sarapan bubur kacang hijau ketan hitam dan sudah pernah saya tulis sebelumnya.


Jalan Adiyaksa terletak di pusat kota Purwokerto yang sangat dekat dengan rumah masa kecil saya. Bisa lewat depan rumah maupun jalan belakang rumah. Jalan ini tidak terlalu lebar dan tidak panjang juga. Menyambung dengan Jl Kapten Piere Tendean  dan Jl Merdeka. Sebagian dari jalan ini atau sebelah barat menjadi tempat mangkalnya penjual makanan dan minuman yang dimulai di pagi hari. Tapi tak tahu juga situasinya sekarang setelah pandemi virus corona.


Jl Adiyaksa Purwokerto

Ketika liburan akhir tahun lalu di bulan Desember. Dua kali saya mencicipi kuliner murah meriah disini. Pertama setelah jalan-jalan pagi mampir sarapan bubur kacang hijau ketan hitam. Dan yang kedua ketika mau pulang ke Salatiga mampir dulu sarapan Kupat Sayur. Saya pulang duluan, anak-anak dan istri pulangnya menyusul sekitar tiga hari setelahnya.

 
Sebenarnya ada dua pilihan yang ditawarkan si penjual yang menempatkan gerobak dorongnya di depan rumah kosong. Bubur Ayam dan Kupat Sayur. Dan tentunya tak mungkin muat perut ini kalau harus pesan keduanya. Apalagi sarapan tak bisa makan kebanyakan. Akhirnya saya pesan seporsi Kupat Sayur dan segelas Luwak white coffee. Semuanya Rp.12 ribu bisa sarapan kenyang dan cukup nikmat. 

Kupat atau Ketupat Sayur terdiri dari kupat, telur ayam setengah, sayur labu, tahu, suwiran daging ayam, yang disiram kuah santan kuning yang berasa manis dan gurih. Diatasnya lalu dikasih kerupuk. Cocok sekali, semakin bertambah mantap rasanya. Kata si penjual yang berasal dari luar daerah, Mereka sudah mangkal mulai pagi jam 05.30. 

Semasa saya kanak-kanak saya dengan teman-teman tetangga kerap main sampai sini. Termasuk bermain kejar-kejaran. Waktu SMP pun sering pulang sekolah lewat Jl adiyaksa. Teman satu sekolah yang ayahnya seorang dokter pun dulu tinggal di jalan ini. Tapi entah kemana dia sekarang tak pernah tahu kabarnya.

Bahkan tetangga saya nama belakangnya 'Adiyaksa'. Kalau nama depan dan belakang disatukan bisa diartikan begini, 'Lahir di jalan Adiyaksa'. Konon ketika ibunya hamil tua sudah mau melahirkan, cepat-cepat dibawa ke bidan atau rumah sakit naik becak. Lah tapi jabang bayinya nggak sabaran keburu keluar di Jl Adiyaksa. Udah dulu yah, kalau semuanya diceritakan entar yang baca artikel ini bosan hehehe.


Visit my other blog: