Sarapan Bubur Kacang Hijau Ketan Hitam - Memori Jl Adiyaksa Purwokerto

   
  

Sejak dari dulu hingga sekarang, bubur Kacang hijau selalu jadi favorit. Akan semakin bertambah nikmat jika dicampur dengan ketan hitam.

Tekstur ketan hitam yang kenyal mempunyai sensasi tersendiri ketika dikunyah. Rasa legit karena dalam proses memasak sebelumnya sudah ditambahkan gula. Semakin pas disatukan dengan kacang hijau yang terasa menyegarkan. Dengan kuah manis, namun tak terlalu manis biar nggak enek di perut, merupakan perpaduan gula merah, gula pasir dan susu kental manis. Dan gurih santannya semakin menyempurnakan kelezatannya.

Sebenarnya bubur kacang hijau dan bubur ketan hitam bisa disajikan secara terpisah. Selera tiap orang pun tentunya berbeda. Namun saya lebih suka yang dicampur. 



Disajikan selagi masih hangat, nikmat buat sarapan nyaman di perut. Namun di tempat yang cuacanya selalu panas seperti di Purwokerto. Malam haripun sedap jika ditambah dengan es atau disajikan dalam keadaan dingin.

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kesehatan Kacang Hijau dan Ketan Hitam

Selain enak, baik kacang hijau maupun ketan hitam sudah dikenal mengandung beragam nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Yuk simak apa saja.

Mengutip dari doktersehat.com, dalam setiap 100 gr kacang hijau mengandung 23 gr protein, 16,6 gr serat, vitamin A, asam folat, kalium dan kalsium. Nutrisi inilah yang utama.

Sehingga jika mengkonsumsi kacang hijau secara teratur bisa meningkatkan kesehatan. Seperti mencerahkan kulit, anti penuaan, mengurangi pembentukan dan penumpukan kolesterol, menguatkan tulang dan mengatur tekanan darah.

Sedangkan ketan hitam juga kaya akan antioksidan serta zat besi, protein, karbohidrat, serat, vitamin E,  dan mineral, seperti kalium, natrium, magnesium, zink (m.liputan6.com).

Juga ketan hitam bermanfaat bagi kesehatan, seperti melawan kanker, penyakit jantung, menjaga kesehatan pencernaan, mencegah anemia, menjaga daya tahan tubuh, serta membantu proses pembentukan sel dan jaringan.

Dipenghujung tahun 2019, ketika berada di kota kelahiran sehabis jalan-jalan melemaskan kaki. Sebenarnya sih sudah agak siang, namun karena belum sarapan jadi saya anggap sarapan lah hehehe. Akhirnya berhenti di penjual bubur.

Bulan Desember, tentu pandemi Covid-19 belum sampai menyebar kemana-mana. Tak juga terbayang mau masuk ke Indonesia.

Di Jl Adiyaksa Purwokerto, sepanjang jalan dari mulai pagi, katanya sekitar jam 6, penjual aneka makanan sudah mulai mangkal dipinggiran jalan. Jalan ini tak panjang. Jadi kalau jalan kaki sampai ke ujungnya tak butuh waktu lama. Ada cukup pepohon yang sedikit meredam hawa panas kota berjuluk ' Kota Satria' ini.

Jl Adiyaksa Purwokerto

Sarapan Murah di Purwokerto

Bubur kacang hijau dan ketan hitam dicampur ditambah santan yang gurih menjadi semangkuk penuh. Hanya selembar Rp 5 ribu sudah bisa merasakan nikmatnya sarapan dan mengenyangkan. 

Bergizi? Tentu dong tinggal dikurangi santan dan gula. Tersisa berapa nilai nutrisi nya. Kalian hitung sendiri ya hehehe.

Namun setelah wabah virus Corona yang sekarang kok meningkat lagi ya, padahal sebelumnya diberitakan menurun. Nggak tahu sekarang, apakah para pedagang makanan dan minuman masih berjualan di sepanjang Jl Adiyaksa?

Home

Visit my other blog: