 |
| Image source: Pixabay.com |
Helloiamaris - Bagi kalian penikmat steak tentunya tak asing lagi dengan aneka steak yang ada di daftar menu, mulai dari beef steak, chicken steak maupun fish steak dengan saos andalannya masing-masing yang disajikan dengan french fries atau kentang goreng dengan sedikit potongan sayuran rebus, seperti wortel, bunga kol dan buncis. Apalagi waktu disajikannya didalam hot plate , wow tercium aroma sedapnya bikin lidah berdansa dan perut spontan memainkan irama reggae dengan nada lapar yang tak tertahankan. Tapi tunggu dulu, jika waktu memilih menu pikiran kamu melayang kemana-mana, teringat sang mantan yang dulu sama-sama 'pemangsa' daging sehingga ketika tinggal tersisa satu porsi ayam panggang dan tak mau saling berbagi dan juga tak mau pesan gado-gado sebagai penggantinya karena sama-sama karnivora hahaha sampai akhirnya terpaksa cinta putus ditengah jalan gara-gara masalah makanan. Wadoh saya nulisnya jadi nglantur begini sih, aduh maafin atas kekhilafan saya ya man-teman. #tandatandakehilanganidemenulis hahaha semoga tidak lah.
Okay lanjut ke topik utama. Karena gagal fokus, bukannya mau milih menu makan malam, pikiran terus melayang-layang termasuk memikirkanbini orang istri di rumah hahaha. Mantap sudah pesanannya dan sudah ditulis oleh pelayan dan diantar ke dapur untuk disiapkan oleh koki andal yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun di dunia persilatan meracik aneka masakan lezat, sehingga tak lama pesanan telah siap dan diantar kemeja makan tamu.
Apa yang akan kamu lakukan jika salah pesan makanan. Dihadapanmu adalah Steak Tartare, yaitu daging sapi cincang yang masih mentah, cuma dibumbui dengan garam, merica, bawang bombay cincang halus atau disajikan terpisah seperti foto diatas serta parsley dan capers (bumbu yang biasa dipakai untuk masakan Eropa). Bumbu ini tak mutlak karena ada variasi lainnya. Dan diatasnya di taruh kuning telur mentah. Mmmm bisa kebayang rasanya?
Konon Steak Tartare berasal dari bangsa Mongolia jaman dulu yang piawai menunggang kuda dan berperang. Untuk menjaga kondisi tubuh mereka agar tetap hangat karena negeri mereka terkenal dingin, mereka memakan daging kuda mentah. Namun sekarang para chef telah menggantinya dengan daging sapi. Dan menurut The New York Time, beefsteak dari daging sapi cincang mentah sudah ada di dalam menu di France's Grand Hotels ketika memasuki abad ke 20. Saya sendiri pernah merasakan Steak Tartare (tapi tanpa kuning telur mentah) waktu dulu di kelas memasak di kampus di Hobart. Awalnya saya ragu-ragu tak mau memakannya, namun teman-teman pada berani, akhirnya nekad juga memakannya, waktu itu semua bumbunya dicambur dan tak terasa daging mentah, namun karena terbayang daging mentah sehingga sampai malampun di rumah tetap terbayang, itu mungkin yang bikin perut terasa mual mau muntah.
Mungkin ada diantara kamu yang pernah memakannya, atau pernah nonton film Mr Bean ketika di restaurant yang tanpa dia sadari telah memesan Steak Tartare. Kocak juga ya melihat tingkahnya dia. Namun perlu dipertimbangkan juga ya kalau mau nyicip Steak Tartare karena dari daging mentah sehingga beresiko juga bagi kesehatan.
Okay lanjut ke topik utama. Karena gagal fokus, bukannya mau milih menu makan malam, pikiran terus melayang-layang termasuk memikirkan
Apa yang akan kamu lakukan jika salah pesan makanan. Dihadapanmu adalah Steak Tartare, yaitu daging sapi cincang yang masih mentah, cuma dibumbui dengan garam, merica, bawang bombay cincang halus atau disajikan terpisah seperti foto diatas serta parsley dan capers (bumbu yang biasa dipakai untuk masakan Eropa). Bumbu ini tak mutlak karena ada variasi lainnya. Dan diatasnya di taruh kuning telur mentah. Mmmm bisa kebayang rasanya?
Konon Steak Tartare berasal dari bangsa Mongolia jaman dulu yang piawai menunggang kuda dan berperang. Untuk menjaga kondisi tubuh mereka agar tetap hangat karena negeri mereka terkenal dingin, mereka memakan daging kuda mentah. Namun sekarang para chef telah menggantinya dengan daging sapi. Dan menurut The New York Time, beefsteak dari daging sapi cincang mentah sudah ada di dalam menu di France's Grand Hotels ketika memasuki abad ke 20. Saya sendiri pernah merasakan Steak Tartare (tapi tanpa kuning telur mentah) waktu dulu di kelas memasak di kampus di Hobart. Awalnya saya ragu-ragu tak mau memakannya, namun teman-teman pada berani, akhirnya nekad juga memakannya, waktu itu semua bumbunya dicambur dan tak terasa daging mentah, namun karena terbayang daging mentah sehingga sampai malampun di rumah tetap terbayang, itu mungkin yang bikin perut terasa mual mau muntah.
Mungkin ada diantara kamu yang pernah memakannya, atau pernah nonton film Mr Bean ketika di restaurant yang tanpa dia sadari telah memesan Steak Tartare. Kocak juga ya melihat tingkahnya dia. Namun perlu dipertimbangkan juga ya kalau mau nyicip Steak Tartare karena dari daging mentah sehingga beresiko juga bagi kesehatan.