Wisata 30 menit di Gili Meno. Apa yang didapat?



Arisarmu's Stories - Gili adalah kata dalam bahasa Sasak untuk menyebut pulau kecil di Lombok. Ada tiga gili yang paling terkenal oleh karena publikasinya yang gencar dan lokasinya yang mudah dijangkau juga fasilitas pendukungnya yang memadai, yaitu gili Trawangan, gili Air dan gili Meno. Lokasi ketiganya saling berdekatan.


Pertamakali mendengar nama ketiga gili itu, terutama gili Trawangan dari adik ipar saya, Wulan, yang dulu pernah bekerja di sebuah hotel di pulau itu dan juga tambahan informasi yang saya baca dari beberapa postingan para blogger mancanegara yang jatuh hati pada keindahan negara tropis lalu menggambarkannya sebagai salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia bahkan sampai level dunia yang wajib dikunjungi.

Yang bikin ketiga gili ini unik adalah tidak diperbolehkannya kendaraan bermotor disana untuk menjaga keasrian tempatnya dan menghindari polusi udara, sehingga udara tetap bersih dan segar. Moda transpotasi yang boleh digunakan hanyalah sepeda dan cidomo (seperti andong namun beroda mobil)

Akses menuju ke tiga gili itu pun beragam. Bisa dari tempat wisata Senggigi menuju ke pelabuhan Bangsal dengan jarak 24 km yang ditempuh dengan berkendara sekitar 37 menit. Lalu dari pelabuhan ini tinggal menaiki  boat atau bisa juga dijangkau dengan fast boat dari Padangbai maupun Tanjung Benoa, Bali. Kemudahan inilah yang menjadikan ketiga gili itu masih tetap yang paling populer dibandingkan dengan yang lainnya. Jadi ketika tahun kemarin saya ke Lombok, ketiga pulau kecil itu masuk dalam daftar itinerary saya yang mutlak harus dikunjungi, bukannya apa-apa sih hanya penasaran saja. Apa benar kenyataannya secantik yang diberitakan.

Dengan menaiki sepeda motor, saya meninggalkan Ampenan, Mataram tidak terlalu pagi bahkan sudah agak sedikit siang. Saya lupa tepatnya mungkin sekitar jam 09.00 atau bahkan 09.30 WITA. Rencananya hari itu saya akan menyebrang ke gili Meno dan gili Air sedangkan hari berikutnya baru ke gili Trawangan.

Akhirnya saya sampai juga ke pelabuhan Bangsal, sepeda motor saya masukan ke dalam sebuah gedung khusus buat penitipan sepeda motor di area pelabuhan, lalu berjalan menuju loket untuk membeli tiket boat  seharga Rp.25 ribu, ini yang reguler atau yang paling murah.
Dibutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk sampai di gili Meno.





Sesampainya di dermaga gili Meno, hal pertama yang saya lakukan adalah mencari informasi jadwal keberangkatan boat ke gili Air yang ternyata sangat terbatas dan saat itu hanya tinggal terakhir yaitu dalam waktu 45 menit kedepan. Waduh! Saya harus segera beli tiket, kalau tidak semua rencana bisa kacau nih. Saya sampai kesini ternyata sudah siang. Saya lupa jam berapa, namun matahari sudah sangat terik diatas kepala. Ternyata baru kusadari ketika dalam perjalanan dari Ampenan ke pelabuhan Bangsal,di jalan saya berhenti di pantai Nipah dan satunya kalau tak salah Bukit Malimbu atau Pura Batu Bolong (maklum kejadiannya sudah sekitar sepuluh bulan yang lalu). Saya sudah kesemua tempat itu, yang saya lupa dalam hari yang sama atau pada hari yang berbeda. Setelah membeli tiket boat ke gili Air, saya manfaatkan waktu 30 menit untuk mengekplor gili Meno sedapatnya, berjalan menyusuri pantai pasir putih yang cantik dengan air lautnya berwarna pirus terlihat sangat menawan. Pantaslah tourist mancanegara senang berlibur disini menikmati ketenangan dengan bermalam di cottage sambil menikmati kemolekan pantai gili Meno.