Pengalaman Gagal Bekerja di Kapal Pesiar, ini Penyebabnya


Image source - Pixabay.com


Arisarmu's Stories - Liburan eksotis melalui jalur air semakin populer akhir-akhir ini dimana wisatawan berharap bisa mengunjungi tempat-tempat wisata yang menakjubkan serta merasakan kenyamanan layaknya tinggal di hotel berbintang lima.


Kapal pesiar atau Cruise Ship  menjadi pilihan yang menyenangkan untuk berwisata, bagaikan berada dalam hotel yang berjalan. Penumpang tinggal di dalam kabin yang menghadap ke laut dan view nya pun bisa berganti menyesuaikan dimana kapal itu sedang berada. Jika anda bangun tidur, dari dalam kabin anda bisa melihat gunung es ketika berada di Alaska, ataupun pantai dengan pohon kelapa yang banyak ketika berada di negara tropis.

Kapal pesiar dengan panjang bisa mencapai 300-an m, tentu saja dilengkapi dengan fasilitas yang mewah layaknya hotel bintang lima, sehingga anda bisa berwisata ke berbagai tempat dan negara yang berbeda tanpa perlu pindah hotel. Anda bisa menikmati semua fasilitas yang ada di kapal pesiar, seperti makanan enak di restaurant, kolam renang, pertunjukan hiburan, perawatan tubuh, tempat belanja, bahkan kasino dan fasilitas lainnya.

Loh lalu apa kaitannya dengan judul artikel ini? Baik kita lanjutkan. Begini ceritanya. Dulu saya pernah diterima bekerja di kapal pesiar, yaitu Celebrity Cruise Lines  sebagai Bar Waiter dengan rute dari Miami ke Bahama lalu ke negara-negara di lautan Karibia, seperti Puerto Rico, Jamaika dan lainnya. Waktu itu saya masih bekerja sebagai seorang Bartender di sebuah Bar and Restaurant di Nusa Dua, Bali. Ketika kemudian mendaftar bekerja di kapal pesiar dan menjalani interview di Denpasar. Saya masih ingat, waktu itu seorang wanita Amerika yang ramah, Giselle, mewawancarai saya dan akhirnya saya bisa diterima dan tinggal menunggu Job Letter kapan akan mulai kerjanya. Namun disarankan sambil menunggu untuk tetap bekerja sehingga skill nya tak akan menurun karena bekerja di kapal pesiar sangat berat butuh skill yang baik dan stamina yang kuat sehingga mampu bekerja dalam durasi waktu lebih lama melebihi bekerja di hotel biasa.

Akhirnya Job Letter saya terima melalui agen resmi tempat saya melamar di Denpasar dengan tanpa dipungut biaya. Bisa dibayangkan perasaan saya waktu itu. Sangat senang membayangkan bisa pesiar tapi dibayar. Di surat itu tertulis bahwa saya harus pesan tiket pesawat ke Miami, Amerika untuk penerbangan dua minggu ke depan. Dan ketika sudah sampai di bandara Miami, disarankan naik taxi ke sebuah hotel lalu menginap di hotel itu semalam. Kemudian keesokan harinya seseorang akan menjemput saya dan membawa ke kapal pesiarnya.

Dokumen sudah komplit yaitu Seaman's Book atau buku pelaut, paspor termasuk visa. Waktu saya beserta teman-teman orang Bali yang sudah pernah bekerja di kapal pesiar sebelumnya tapi dari Cruise Lines (perusahaan kapal pesiar) yang berbeda. Kami mencari visa kerja di Konsulat Jendral Amerika di Surabaya, kami berangkat bersama-sama naik bus dari terminal Ubung dan di Surabaya menginap di hotel yang sama. Proses interview untuk mendapatkan visa Amerika waktu itu berjalan dengan lancar.

Buku Pelaut dan Paspor


Walaupun semua dokumen sudah komplit, namun kalau Tuhan tidak berkehendak, tak ada yang bisa menghalangi. Akhirnya gagallah saya berangkat karena ketika medical check up , liver ada gangguan yaitu SGOT/SGPT nya diatas batas normal.  Tapi di dalam Seaman's Book  kesehatan saya sudah ditulis baik semua loh. Namun waktu dua minggu tak cukup untuk memulihkannya (waktu itu saya butuh waktu sekitar tiga bulan untuk menurunkan SGOT/SGPT yang ternyata tidak ada gangguan yang serius). Jelas saja kecewa ya waktu itu, impian bisa bekerja sambil keliling dunia ternyata kandas. Tapi tak apalah itu bagian dari cerita kehidupan tak perlu disesali toh kejadian itu sudah terjadi lama sekali. Bagaimana dengan anda. Apakah pernah mengalami kegagalan juga?