Ayam Goreng Tepung Crispy. Sampai Kapan Disukai?




Arisarmu's Stories - Menyantap fast food  atau makanan cepat saji telah menjadi pilihan ditengah kesibukan masyarakat di era digital ini sehingga segala sesuatu yang praktis dan cepat banyak diminati termasuk menu untuk makan siang dan malam. Salah satunya adalah ayam goreng.


Budaya untuk mengkonsumsi hasil ternak di kalangan masyarakat yang tinggal jauh dari pantai terus terbawa sampai sekarang ini. Namun dibandingkan dengan daging sapi, kambing dan bebek, nampaknya daging ayam lebih diminati oleh karena harganya yang lebih murah maupun rasanya yang bisa diterima oleh banyak kalangan. Juga mengingat permintaan akan protein hewani yang tinggi di pulau Jawa sehingga penyediaan daging ayam menjadi sebuah solusi yang bisa diharapkan karena didukung oleh banyaknya peternak ayam broiler atau ayam potong.

Ada banyak macam olahan daging ayam, seperti sate, opor, rica-rica maupun ayam goreng tepung dan masih banyak lainnya. Dipicu juga dengan menjamurnya gerai restaurant cepat saji dari brand  terkenal turut mempengaruhi selera masyarakat akan menu makan mereka. Maraknya pengusaha lokal untuk membuka gerai makan ayam goreng tepung crispy dengan harga yang lebih murah seolah membenarkan pilihan selera masyarakat perkotaan akan olahan ayam ini yang sangat diminati dan ditunjang oleh maraknya layanan online delivery  semakin memanjakan konsumennya.


Di kota kecil Salatiga, dulu pernah terjadi tren penjual ayam goreng tepung ala KFC kaki lima di sepanjang jalan jendral Soedirman mengambil tempat di lokasi parkir di depan pertokoan. Antara penjual satu dan lainnya tidak terlalu jauh jaraknya. Tidak terhitung penjual yang mangkal di tempat keramaian lainnya. Mereka juga menjual usus goreng. Namun lambat laun sebagian besar dari mereka gulung tikar. Menurut saya karena kejenuhan konsumen akan konsumsi ayam goreng tepung crispy yang tidak didukung dengan fasilitas tempat yang memadai.

Ayam goreng tepung crispy dengan saos tomat dan sambal sachet

Kini tren tersebut timbul kembali tapi dengan konsep yang berbeda, yaitu menyediakan tempat yang nyaman, lokasi yang strategis dan kwalitas rasa yang terjaga, namun tetap dengan harga yang terjangkau serta pelayanan yang lebih baik, budaya makan ayam goreng tepung crispy sepertinya akan bertahan lama. Bagaimana dengan kalian. Apakah menyukainya?