Tak akan komplit deh jika anda berlibur ke Lombok tapi tak menyempatkan diri singgah sejenak di Mataram, ibukota provinsi Nusatenggara Barat, terlebih lagi di malam hari dimana gemerlap lampu beraneka warna yang terpancar dari Masjid Raya Hubbul Wathan di area Islamic Center terlihat begitu indah.
Postingan ini masih melanjutkan kisah perjalanan saya di bulan juli lalu di Lombok sebelum gempa hebat yang sempat mengguncang pulau berjuluk seribu masjid itu yang sempat menghentikan denyut nadi perekonomiannya tak terkecuali yang bersinggungan dengan dunia pariwisata. Bencana alam yang sudah kehendak Yang Maha Kuasa tak bisa dihindari oleh kita sebagai ciptaanNya. Islamic Center yang mempunyai halaman yang luas, gedung masjid yang megah sempat menjadi tempat pengungsian sementara dari para warga juga tak luput dari kerusakan berupa retak-retak.
Bencana itu telah menjadi duka tak hanya bagi yang tinggal di Lombok juga duka bagi kita semua rakyat Indonesia. Namun kesedihan tak boleh berlangsung berlarut-larut. Sekarang Lombok sudah bangkit, berbenah, walaupun tak mudah dan membutuhkan proses yang perjuangan yang panjang untuk bisa kembali seperti semula. Namun geliat sektor pariwisatanya sudah mulai nampak terlihat.
Awalnya tak ada niat saya untuk ke pusat kota Mataram di hari sabtu itu. Obrolan dengan adik ipar dan keluarganya di teras rumah di Ampenan sangat sayang untuk diakhiri begitu saja seandainya dia tak menceritakan pada saya keindahan Islamic Center di waktu malam.
Dengan kerlap-kerlip aneka lampu, Islamic Center yang terletak di Kelurahan Selaparang dengan masjidnya yang menurut informasi dari Wikipedia bisa menampung 20.000 jemaah dan dengan tinggi menaranya yang mencapai 99 m telah menjadi ikon bagi Lombok terkhusus kota Mataram dan juga menjadi obyek wisata religi yang terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja, termasuk bagi saya yang walaupun adalah penganut agama yang berbeda namun saya juga merasa sangat senang bisa ikut menikmati pesona landmark kota Mataram yang terkenal itu di malam hari.