Arisarmu's Stories - Banyak ragam sarana transportasi yang sering kita gunakan maupun kita pakai dalam aktifitas kita sehari-hari, baik itu yang menggunakan mesin, tenaga manusia maupun hewan. Tentunya setiap moda transportasi punya kelebihan masing-masing serta manfaatnya yang bisa disesuaikan dengan kondisi alam maupun budaya setempat serta kebutuhan tiap-tiap individu, inilah yang sering membikin sarana transportasi itu unik karena hanya dijumpai di suatu daerah tertentu. Seperti halnya Cidomo.
Cidomo adalah sarana transportasi tradisional yang berasal dari Lombok yang merupakan perpaduan dari tiga sarana transportasi: ci = cikar, do = dokar, mo = mobil. Dan bisa memuat maksimal 4 penumpang, tapi jangan yang badannya gede-gede ya hehehe...
Cikar atau orang Jawa biasa menyebutnya Gerobak Sapi, karena ditarik oleh sapi yang dikenal memiliki tenaga yang kuat untuk menarik barang. Ini mengingatkan saya kepada almarhum kakek di desa yang dulunya adalah seorang petani dan berjualan batu bata yang selalu mengantar pesanannya dengan menggunakan Gerobak Sapi.
Sepintas Cidomo mirip dengan Dokar di Jawa karena sama-sama ditarik seekor kuda. Namun yang membedakannya adalah rodanya bukan dari kayu namun menggunakan roda mobil. Menurut seorang penduduk asli Lombok, penggunaan roda mobil dianggap lebih kuat dibandingkan dengan kayu. Saya juga sependapat disamping lebih praktis dan gampang didapat, sedangkan mencari kayu jati yang kuat buat roda bukanlah suatu hal yang mudah didapat sekarang ini.
Waktu saya pertamakali datang ke Lombok, agak heran juga melihat Cidomo. Namun kedatangan saya yang kedua kalinya, saya sudah terbiasa dengan keberadaan sarana transportasi tradisional ini, seperti di Ampenan saya beberapa kali melihatnya di gang-gang yang tidak terjangkau oleh angkutan umum. Bahkan di Gili Trawangan, selain Sepeda Ontel, Cidomo menjadi sarana transportasi utama karena ada aturan yang melarang menggunakan kendaraan bermotor di kepulauan Gili.
Anda penasaran? Coba deh sempatkan naik Cidomo jikalau anda berlibur ke Lombok.
Cidomo adalah sarana transportasi tradisional yang berasal dari Lombok yang merupakan perpaduan dari tiga sarana transportasi: ci = cikar, do = dokar, mo = mobil. Dan bisa memuat maksimal 4 penumpang, tapi jangan yang badannya gede-gede ya hehehe...
Cikar atau orang Jawa biasa menyebutnya Gerobak Sapi, karena ditarik oleh sapi yang dikenal memiliki tenaga yang kuat untuk menarik barang. Ini mengingatkan saya kepada almarhum kakek di desa yang dulunya adalah seorang petani dan berjualan batu bata yang selalu mengantar pesanannya dengan menggunakan Gerobak Sapi.
Sepintas Cidomo mirip dengan Dokar di Jawa karena sama-sama ditarik seekor kuda. Namun yang membedakannya adalah rodanya bukan dari kayu namun menggunakan roda mobil. Menurut seorang penduduk asli Lombok, penggunaan roda mobil dianggap lebih kuat dibandingkan dengan kayu. Saya juga sependapat disamping lebih praktis dan gampang didapat, sedangkan mencari kayu jati yang kuat buat roda bukanlah suatu hal yang mudah didapat sekarang ini.
Waktu saya pertamakali datang ke Lombok, agak heran juga melihat Cidomo. Namun kedatangan saya yang kedua kalinya, saya sudah terbiasa dengan keberadaan sarana transportasi tradisional ini, seperti di Ampenan saya beberapa kali melihatnya di gang-gang yang tidak terjangkau oleh angkutan umum. Bahkan di Gili Trawangan, selain Sepeda Ontel, Cidomo menjadi sarana transportasi utama karena ada aturan yang melarang menggunakan kendaraan bermotor di kepulauan Gili.
Anda penasaran? Coba deh sempatkan naik Cidomo jikalau anda berlibur ke Lombok.