Arisarmu's Stories - Boleh dikatakan, mie ongklok pak Muhadi yang berlokasi di jalan T Jogonegoro adalah yang paling terkenal di Wonosobo, sehingga tak mengherankan jika para pemburu kuliner lokal merasa wajib memanjakan lidahnya dengan kehangatan dan kelezatan mie ongklok beserta empuknya sate sapi ini.
Wonosobo adalah sebuah kota kecil di provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan udaranya yang dingin, maka tidaklah mengherankan jika di kawasan ini kabut terkadang muncul terutama di sore hari yang kadangkala menghalangi pandangan para pengendara. Selain itu, Wonosobo juga dikenal sebagai tempat yang memiliki destinasi wisata yang menarik, seperti Dieng Plateau dan Bukit Sikunir yang dikenal luas sebagai spot terbaik untuk melihat golden sunrise. Pesona itulah yang menginspirasi trip kami, David dan saya ke kota kecil yang terkenal juga dengan caricanya, disamping itu, saya anggap kesempatan terbaik bagi kami selagi pak de nya masih bekerja dan tinggal di Wonosobo. Dan nampaknya izin tiga hari di minggu awal sekolah membuatnya senang hehehe... Ini janji saya sebagai ayahnya yang baru bisa terwujudkan setelah saya pulang dari Lombok dan Bali.
Setelah berkendara sekitar 2,5 jam, akhirnya sampailah kami di Wonosobo, kota yang sudah sering saya lewati namun hanya sebatas jalan utama sehingga masih butuh kebaikan dari seorang warga lokal mununjukkan arah kantor departemen agama dimana pak de nya David, suami dari kakak saya bekerja. Dan tidak lama menunggu sampai akhirnya beliau kembali ke kantor dari suatu urusan pekerjaan.
David, menunggu papah Yan |
Setelah berbincang-bincang dengan mas Yan atau David biasa memanggilnya papah Yan dan seorang teman sekerjanya. Kesimpulannya bahwa sepeda motor matik yang kami gunakan tidak akan kuat atau beresiko jika dipaksakan naik ke Dieng Plateau maupun Bukit Sikunir, jadi kamipun membatalkan niat tersebut. Namun berhubung David sudah saya izinkan tidak masuk sekolah selama tiga hari akhirnya kami memutuskan melanjutkan perjalanan ke tempat eyangnya di Purwokerto. Namun sebelum kami pergi, mas Yan mentraktir kami makan di tempat mie ongklok favoritnya yang kebetulan berdekatan dengan kantor tempat beliau bekerja (trimakasih mas Yan).
Warung Mie Ongklok pak Muhadi buka setiap hari mulai dari jam 11.00 siang, dan biasanya menjelang sore sudah habis, seperti yang pernah saya alami sebelumnya namun tidak membuat saya terlalu kecewa karena ada warung mie ongklok lain yang bukannya malah mulai sore hari walaupun rasanya masih sedikit dibawah racikannya pak Muhadi.
Dengan harga per porsi 28k yang terdiri dari semangkuk mie ongklok dan seporsi sate sapi pantaslah menjadi salah satu kuliner kebanggaan warga Wonosobo. Dengan perpaduan mie, kubis dan selada air dicelup air mendidih dan diaduk-aduk (diongklok) sehingga menyatu lalu disajikan dalam sebuah mangkuk dan disiram saus kental yang terbuat dari kaldu sapi, gula merah, ebi, tepung kanji sebagai pengental, dan bumbu-bumbu lainnya, serta ditaburi dengan bawang goreng. Bisa dibayangkan oleh pembaca betapa nikmatnya. Namun menurut pendapat saya sendiri, sate sapi berbumbu kacanglah yang membuat mie ongklok semakin terasa lebih nikmat.
Mie Ongklok dan Sate Pak Muhadi
Alamat
Jl T Jogonegoro 1 Wonosobo, Jawa Tengah
Jam Operasional
Setiap hari mulai jam 11.00 - sampai habis
Harga
Mie Ongklok + Sate Sapi Rp. 28.000;