Bubur Ayam, Sarapan Enak Yang Murah Meriah


Bubur ayam merupakan salah satu pilihan sarapan yang popupler di Indonesia. Di Salatiga, ada bubur ayam yang enak namun dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan lainnya.

Beragam cara para penjual bubur ayam menjajakan makanannya. Ada yang mangkal disuatu tempat dan buka pada jam yang sama, yang lainnya lebih memilih berkeliling. Ada yang menggunakan gerobak dorong dan ada juga yang menggunakan sepeda motor.


Penjual bubur akan meracik langsung ketika ada pembeli. Namun tak butuh waktu lama untuk menyiapkannya, jadinya para pembeli tak perlu khawatir, kecuali jika antriannya panjang. Ini biasanya di tempat penjual bubur yang sudah ngetop. Tapi karena hanya meracik bahan-bahan yang sudah ada, sehingga ini pun tak terlalu membutuhkan waktu terlalu lama. Tentunya beda dengan penjual nasi goreng yang harus memasaknya terlebih dahulu.

Nasi yang diolah menjadi bubur terbukti sangat nikmat buat sarapan. Sehingga tak mengherankan bubur ayam sangat digemari banyak orang, termasuk di kota mungilku. Jika hari sudah agak siang, biasanya sulit mendapatkan penjual bubur ayam yang masih tersisa jualannya.

Selain nikmat, sarapan bubur juga tak terlalu mengenyangkan, jadinya enak di perut. Dibandingkan jika makan nasi dipagi hari, tak semua orang bisa. Dengan alasan perutnya belum siap menerima makanan yang agak keras terlalu pagi. Jadinya mereka lebih memilih bubur yang lembut dan lumer di mulut.

Tak semua orang membeli bubur komplit, ada juga yang hanya membeli bubur nasi saja untuk anggota keluarganya yang sakit. Dan lauknya mereka sudah menyiapkannya sendiri di rumah. Itu lebih praktis dibandingkan jika harus membuat bubur nasi sendiri di rumah. Sehingga kehadiran penjual bubur ayam sangat dibutuhkan banyak orang.

Baca juga: Sego (Nasi) Jagung, Kuliner Khas Salatiga Cocok Buat Sarapan

Sebenarnya kami sendiri jarang sekali sarapan bubur, namun sekitar dua mingu yang lalu didepan rumah lewat seorang penjual bubur ayam dan kepengin juga setelah sekian lama tak merasakan. Dulu semasa dua cowok kembar kami masih kecil, kami kerap membeli bubur ayamnya. Waktu itu penjualnya masih menggunakan gerobak dorong. Namun sekarang sudah berganti dengan mengendarai sepeda motor. Sebenarnya sudah cukup lama juga sih bergantinya. Selain tidak capai mendorong, juga bisa menjangkau ke tempat yang lebih jauh.

Penjual bubur ayam keliling sedang meracik pesanan kami


Bubur ayam buatannya (saya nggak tahu nama penjualnya) cukup nikmat buat sarapan dan harganyapun tergolong murah sekali. Satu porsi masih seharga Rp. 4.000. Bandingkan dengan penjual lainnya yang harganya sekitar Rp. 6.000 - Rp. 7.000/porsi. Harga bubur ayam yang lebih mahal pun tak menjamin rasanya lebih enak.


Semangkuk bubur ayam dengan suwiran daging ayam, irisan seledri dan kacang goreng, lalu disiram kuah hangat berbumbu sedap semakin nikmat disantap dengan sambal pedas dan kerupuk. Sarapan jadi terasa spesial. 

Yuk sarapan bubur ayam! (helloiamaris.blogspot.com)